Jakarta, Hangoutproject.id - Fernando Alonso merasa optimis bahwa mobil baru Aston Martin untuk musim 2024 merupakan sebuah “langkah maju” dibandingkan dengan pendahulunya. Setelah serangkaian pengujian pramusim yang singkat di Bahrain, pembalap asal Spanyol ini kini fokus pada pemahaman posisi timnya saat musim dimulai di Grand Prix Australia mendatang.
Dilansir dari formula1.com, selama tiga hari pengujian di Bahrain, tim Aston Martin menghadapi beberapa tantangan, namun tetap mampu menyelesaikan sesi dengan hasil yang menjanjikan.
Di hari terakhir pengujian, Alonso mengambil alih kemudi dan rekan setimnya, Lance Stroll, yang masih merasa kurang sehat setelah absen pada sesi pagi. Stroll yang sempat kembali ke lintasan pada sore hari, hanya dapat menyelesaikan 34 putaran sebelum menyerahkan kembali mobil kepada Alonso. Hal ini membuat sang juara dunia dua kali tersebut menyelesaikan total 82 putaran pada hari itu.
Alonso, yang berusia 43 tahun, merenungkan pengalaman pengujian pramusimnya dengan nada yang realistis, mengingat waktu yang terbatas. “Pendek! Program pengujian sangat singkat karena tinggal satu setengah hari lagi sebelum Kejuaraan Dunia dimulai — hal ini sangat unik dalam olahraga ini,” ujar Alonso.
Meskipun begitu, ia menyebutkan bahwa tim menghadapinya dengan baik meskipun beberapa hambatan teknis, seperti masalah telemetri di hari pertama dan hujan di hari kedua, mengurangi waktu putaran yang tersedia. “Namun, itu adalah hal yang dihadapi semua orang, hujan turun untuk semua orang, jadi kami menantikan Australia,” tambahnya dengan semangat.
Langkah Maju dengan Mobil AMR 25
Kepala Tim Aston Martin, Andy Cowell, sempat mengungkapkan keinginan tim untuk membuat mobil AMR25 lebih mudah diprediksi dan lebih stabil. Ketika ditanya apakah hal itu tercapai, Alonso menjelaskan bahwa meski sulit untuk memberikan penilaian yang pasti, mobil baru ini jelas menunjukkan peningkatan.
“Mobil ini lebih cepat, dan semua data yang kami miliki berkorelasi dengan baik. Kami melihat lebih banyak downforce di semua kecepatan dan tikungan, yang jelas merupakan keuntungan relatif dibandingkan dengan yang lain,” kata Alonso.
Meskipun demikian, ia menyadari bahwa untuk mengetahui posisi pasti tim, mereka harus menunggu hingga Grand Prix Australia untuk melihat persaingan yang lebih jelas.
Bagi Alonso, korelasi yang sempurna antara data di terowongan angin dan data di lintasan sangat penting untuk kesuksesan tim. Ia mengungkapkan pentingnya mempersiapkan seluruh tim, terutama setelah beberapa perubahan struktural di dalam skuad Aston Martin pada musim dingin.
“Sangat penting bagi kami untuk memastikan sinkronisasi yang sempurna antara semua orang di pabrik dan korelasi antara terowongan angin — terowongan angin kami sendiri, untuk pertama kalinya — dan lintasan,” lanjut Alonso.
Ia menekankan bahwa persiapan ini sangat krusial mengingat perubahan besar dalam peraturan pada tahun 2026 yang sudah semakin dekat.
Melihat Kompetisi Musim Ini
Mengenai urutan kekuasaan setelah pengujian pramusim, Alonso mengakui bahwa ia tidak terlalu memperhatikan hasil pengujian tim lain. “Saya tidak tahu banyak karena saya tidak melihat hasil pengujian. Setelah makan siang, saya kembali ke hotel dan bersantai, jadi saya tahu segalanya tentang tim kami dan program pengujian kami,” jelasnya.
Meskipun begitu, ia berharap Aston Martin bisa semakin mendekati empat tim teratas musim lalu. “Saya kira empat tim teratas akan tetap unggul di awal tahun, tetapi mari berharap kami bisa semakin dekat dengan mereka.” tutupnya.
Fokus pada Grand Prix Australia
Sekarang, fokus utama Alonso adalah pada pembukaan musim di Grand Prix Australia yang akan digelar pada 14-16 Maret mendatang. Setelah menjalani berbagai acara promosi, media, dan sponsor, Alonso tak sabar untuk kembali berlomba dan memulai tantangan musim baru.
Dengan optimisme yang tinggi dan harapan untuk semakin mendekati tim-tim unggulan, Fernando Alonso dan Tim Aston Martin siap menghadapi musim 2025 dengan penuh semangat dan kesiapan.
Grand Prix Australia akan menjadi tempat pertama untuk menguji kemampuan mobil AMR25 yang telah mendapatkan banyak perhatian, dan apakah benar Aston Martin telah membuat “langkah maju” yang berarti.
Senin, 3 Maret 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Formula 1 telah mengkonfirmasi kalender balapan terbaru untuk musim 2025, yang menampilkan total 24 seri Grand Prix dengan tambahan enam sprint yang menjadi tuan rumah. Musim 2025 akan menghadirkan aksi seru dan kompetisi sengit di berbagai sirkuit ikonik, menyajikan balapan yang tak hanya menantang para pembalap, tetapi juga menghadirkan tontonan bagi para penggemar Formula 1 di seluruh dunia.
Pembukaan Musim di Australia
Musim 2025 akan dibuka dengan Grand Prix Australia yang digelar di Melbourne pada 14-16 Maret 2025. Sejak tahun 1993, Melbourne telah menjadi rumah balapan pembuka setiap musim F1, dan tradisi ini akan berlanjut pada tahun 2025. Kota ini telah lama menjadi rumah bagi pembukaan musim balap F1, memancarkan suasana meriah yang selalu dinantikan oleh penggemar F1.
Grand Prix di Shanghai, Miami, dan 4 Lokasi Sprint Lainnya
Setelah Australia, Formula 1 akan melanjutkan perjalanan ke Shanghai untuk Grand Prix China pada akhir Maret. Selain itu, musim 2025 juga akan memperkenalkan enam balapan Sprint di kota-kota yang telah dipilih menjadi tuan rumah ajang tersebut, yaitu Shanghai, Miami, Spa, Austin, Sao Paolo, dan Qatar. Sprint telah menjadi bagian penting dalam kalender F1 dalam beberapa tahun terakhir, memberikan penggemar lebih banyak aksi balapan dan pengalaman nonton langsung di sirkuit.
Seri Balapan di Timur Tengah dan Eropa
Tahun 2025 juga akan menyaksikan dua Grand Prix besar di Timur Tengah yang digelar di Bahrain dan Arab Saudi pada bulan April. Pengaturan ini dilakukan mengingat perayaan Ramadan yang berlangsung pada Maret, membuat balapan di kawasan tersebut dipindah ke bulan berikutnya.
Kemudian, pada awal bulan Agustus, Grand Prix Hungary di Budapest akan dimulai, diikuti oleh Grand Prix Netherlands di Zandvoort tiga minggu setelahnya. Kedua sirkuit ini memiliki ciri khas dan tantangan tersendiri, memikat para penggemar F1 yang menantikan duel ketat antar pembalap.
Penutupan Musim di Abu Dhabi
Seperti tradisi sebelumnya, musim 2025 akan ditutup dengan Grand Prix Abu Dhabi di Yas Marina pada 5-7 Desember. Sirkuit ikonik ini selalu menawarkan suasana spektakuler untuk penutupan musim yang penuh drama dan ketegangan, menjadikannya akhir yang sempurna bagi perjalanan panjang Formula 1.
Kalender Grand Prix F1 Musim 2025
Berikut adalah kalender terbaru untuk kejuaraan dunia Formula 1 musim 2025, yang dipastikan akan menghadirkan balapan penuh aksi dan drama, dengan lokasi-lokasi menarik dan kompetisi yang semakin sengit:
- 14-16 Maret: Australia (Melbourne)
- 21-23 Maret: China (Shanghai)
- 4-6 April: Japan (Suzuka)
- 11-13 April: Bahrain (Sakhir)
- 18-20 April: Saudi Arabia (Jeddah)
- 2-4 Mei: USA (Miami)
- 16-18 Mei: Italy (Imola)
- 23-25 Mei: Monaco (Monaco)
- 30 Mei-1 Juni: Spain (Barcelona)
- 13-15 Juni: Canada (Montreal)
- 27-29 Juni: Austria (Spielberg)
- 4-6 Juli: United Kingdom (Silverstone)
- 25-27 Juli: Belgium (Spa)
- 1-3 Agustus: Hungary (Budapest)
- 29-31 Agustus: Netherlands (Zandvoort)
- 5-7 September: Italy (Monza)
- 19-21 September: Azerbaijan (Baku)
- 3-5 Oktober: Singapore (Singapore)
- 17-19 Oktober: USA (Austin)
- 24-26 Oktober: Mexico (Mexico City)
- 7-9 November: Brazil (Sao Paolo)
- 20-22 November: USA (Las Vegas)
- 28-30 November: Qatar (Lusail)
- 5-7 Desember: Abu Dhabi (Yas Marina)
Dengan semua persiapan yang matang dan jadwal yang padat, musim 2025 menjanjikan untuk menjadi salah satu musim Formula 1 yang paling seru dan bersejarah. Penggemar di seluruh dunia tentu akan terus mengikuti setiap putaran dengan penuh antusiasme, menantikan kejutan dan aksi luar biasa dari para pembalap terbaik dunia.
Rabu, 5 Maret 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Pada ajang Grand Prix Tiongkok 2025 yang baru saja digelar, Oscar Piastri menunjukkan penampilan yang mengesankan, bangkit dari kekecewaan sebelumnya di Australia. Dengan mengubah posisi terdepan menjadi kemenangan yang meyakinkan, Piastri mencatatkan namanya sebagai pemenang di Sirkuit Internasional Shanghai. Rekan setimnya, Lando Norris, berhasil meraih posisi kedua, membawa McLaren meraih hasil sempurna 1-2, sebuah prestasi yang sangat berarti bagi tim pepaya ini.
Dilansir dari formula1.com, sejak lampu hijau menyala, Piastri langsung mengendalikan balapan yang berlangsung 56 putaran ini, tak pernah melakukan kesalahan, dan memimpin dari start hingga finish. Strategi pit stop yang hanya sekali bagi sebagian besar pembalap menjadi kunci, dengan Piastri membangun dan mempertahankan jarak dengan Norris, yang meski sempat mengalami masalah rem, tetap berhasil mempertahankan posisi kedua hingga garis finish. Piastri pun mengaku bangga dengan penampilan timnya yang luar biasa, menyebut balapan ini sebagai hasil yang pantas setelah pekan yang penuh tantangan di Australia.
Di posisi ketiga, George Russell mencoba untuk menantang Norris setelah beberapa pertukaran posisi selama pit stop, namun tetap tertinggal beberapa detik di belakang pembalap McLaren tersebut. Max Verstappen, yang sempat meragukan potensi Red Bull di balapan ini, akhirnya finis di urutan keempat, diikuti oleh Charles Leclerc yang mengalami kerusakan sayap depan setelah kontak pada putaran pertama dengan rekan setim barunya, Carlos Sainz.
Pada fase tengah balapan, beberapa tim dan pembalap mencoba berbagai strategi pit stop. Pirelli, pemasok ban F1, mengindikasikan bahwa strategi dua pit stop akan lebih optimal, mengingat cuaca hangat dan kondisi mobil 2025. Namun, sejumlah pembalap seperti Piastri, Norris, dan Russell berhasil mempertahankan posisi mereka meski hanya melakukan satu kali pit stop. Namun, drama masih terjadi, dengan beberapa pembalap, seperti Fernando Alonso dan Yuki Tsunoda, mengalami masalah teknis yang mengakhiri balapan mereka lebih awal.
Meski ada beberapa drama di garis tengah, termasuk penalti pasca-balapan bagi Jack Doohan akibat insiden dengan Isack Hadjar, ketegangan balapan tetap terjaga hingga putaran terakhir. McLaren dengan cerdas memanfaatkan keunggulan strategis mereka, sementara Verstappen berusaha mengejar posisi Leclerc di tengah persaingan sengit.
Keputusan strategi yang cermat dan kontrol ban yang solid menjadi kunci bagi Piastri untuk meraih kemenangan keduanya di musim 2025 ini, sekaligus memberikan McLaren kemenangan ketiga berturut-turut sejak final Abu Dhabi 2024. Di belakangnya, Norris berhasil mengatasi masalah rem untuk menyelesaikan balapan di posisi kedua, diikuti oleh Russell di posisi ketiga.
Namun, setelah balapan selesai, drama masih berlanjut. Leclerc, Gasly, dan Hamilton didiskualifikasi pasca-balapan karena pelanggaran teknis terkait berat mobil dan ketebalan rangka, yang mengubah klasemen dan memberi posisi poin tambahan bagi beberapa pembalap lainnya, seperti Esteban Ocon yang finis di posisi ketujuh.
Dengan hasil ini, McLaren menunjukkan bahwa mereka adalah tim yang patut diperhitungkan dalam perebutan gelar musim ini, dengan Piastri dan Norris memperlihatkan kekompakan dan kecepatan yang menakjubkan. Sementara itu, tim-tim seperti Red Bull dan Ferrari harus berbenah sebelum menuju Grand Prix Jepang di Suzuka yang akan datang.
Piastri, setelah merayakan kemenangannya, mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas kinerja tim dan dirinya sendiri. “Ini adalah akhir pekan yang luar biasa dari awal hingga akhir,” katanya, mengungkapkan kepuasan atas hasil yang telah diraih.
Dengan liburan singkat sebelum berlanjut ke Suzuka, para pembalap dan tim kini harus mempersiapkan diri untuk tantangan selanjutnya.
Kamis, 27 Maret 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Dengan dua balapan yang telah digelar, musim Formula 1 2025 mulai memperlihatkan warna-warnanya. Kontroversi, kejutan, momen-momen luar biasa telah mengiringi jalannya balapan. Kini, menjelang Grand Prix Jepang di Suzuka, sejumlah cerita menarik siap mewarnai akhir pekan balapan yang selalu dinanti ini. Dilansir dari formula1.com, berikut adalah lima alur cerita utama yang membuat kita semua bersemangat menjelang balapan di Negeri Sakura.
1. Yuki Tsunoda di Red Bull: Mimpi yang Menjadi Nyata
Salah satu cerita yang paling dinantikan adalah debut Yuki Tsunoda di Red Bull Racing. Pembalap asal Jepang ini akhirnya mendapatkan kesempatan yang sangat dinanti, bergabung dengan Max Verstappen setelah dua balapan pembuka yang penuh gejolak. Perjalanan Tsunoda menuju tim papan atas ini seolah menjadi puncak dari upayanya selama empat tahun di F1, dengan penampilan yang konsisten baik meski sering bekerja dengan mobil yang tidak terlalu kompetitif.
Namun, perjalanan Tsunoda tidak akan mudah. Red Bull, meski dominan di beberapa musim terakhir, ternyata memiliki mobil yang menuntut keahlian khusus untuk bisa mengekstrak performa maksimal. Verstappen pun mengalami kesulitan dengan mobil tersebut, dan tsunoda diharapkan untuk beradaptasi dengan cepat. Tak pelak, perhatian besar akan tertuju pada Tsunoda, apalagi dengan dukungan luar biasa dari penggemarnya di Suzuka. Akankah Tsunoda bisa menunjukkan kemampuannya di hadapan publik Jepang?
2. Liam Lawson: Kekecewaan dan Harapan Baru
Di sisi lain, keputusan Red Bull untuk menurunkan Liam Lawson dari tim utama juga menjadi sorotan. Pembalap asal Selandia Baru ini tampil menjanjikan selama 11 balapan pada musim lalu, tetapi setelah dua balapan yang penuh tantangan, ia harus kembali ke tim satelit, Racing Bulls. Lawson memiliki banyak hal yang harus dibuktikan, terutama setelah kekecewaan ini. Namun, ia mendapatkan dukungan penuh dari Verstappen, yang menyebut bahwa racing Bulls mungkin lebih cocok dengan gaya mengemudi Lawson.
Kembali ke Racing Bulls memberikan kesempatan baginya untuk mengembalikan performa dan kepercayaan dirinya. Suzuka akan menjadi ujian besar baginya, untuk menunjukkan apakah ia bisa bangkit dari tantangan ini dan membuktikan bahwa ia lebih dari sekedar cadangan. Ini bisa menjadi babak baru dalam karir Lawson, yang mengingatkan kita pada perjalanan Pierre Gasly dan Alexander Albon yang juga sukses kembali setelah mengalami penurunan pangkat serupa.
3. Pertarungan Pembalap McLaren: Norris vs Piastri
McLaren, yang sejauh ini menjadi tim yang menunjukkan perkembangan pesat, akan menjadi sorotan utama dengan persaingan sengit antara Lando Norris dan Oscar Piastri. Keduanya sudah mengantongi satu kemenangan di musim ini, dengan Norris sedikit lebih unggul dalam perolehan poin kejuaraan pembalap. Di Suzuka, mereka akan saling berhadapan dalam pertarungan yang semakin sengit. Pada musim lalu, Norris tampil lebih unggul di Jepang, tetapi Piastri memiliki kurva perkembangan yang sangat tajam.
Dengan Suzuka yang terkenal dengan tikungan berkecepatan tinggi dan suasana yang luar biasa, pertarungan antara kedua pembalap McLaren akan menjadi sorotan besar. Apakah ini saatnya bagi Piastri untuk menunjukkan bahwa ia siap bersaing dengan norris secara langsung di trek? Atau, akankah Norris mempertahankan dominasinya di lintasan favorit ini?
4. Ferrari: Mencari Konsistensi dan Poin Penting
Setelah hasil mengecewakan di dua balapan pertama, Ferrari berharap untuk menunjukkan performa yang lebih konsisten di Suzuka. Tim asal Maranello ini sempat diprediksi akan menjadi pesaing utama untuk gelar juara, tetapi hingga saat ini mereka belum berhasil menunjukkan kecepatan yang diharapkan. Setelah beberapa masalah di Melbourne, Ferrari menunjukkan tanda-tanda kebangkitan di Tiongkok, tetapi kesulitan mereka di balapan hari Minggu dan drama diskualifikasi ganda membuat mereka kehilangan banyak poin.
Untuk Ferrari, Grand Prix Jepang menjadi kesempatan penting untuk meraih poin dan mengurangi jarak dengan para pesaing. Dengan Charles Leclerc dan Lewis Hamilton yang menjadi andalan, mereka perlu membuktikan bahwa SF-25 dapat tampil lebih stabil dan kompetitif. Suzuka akan menjadi ujian besar untuk Fred Vasseur dan timnya, apakah mereka bisa mengatasi kesulitan dan mulai menutup celah yang ada?
5. Carlos Sainz dan Williams: Pencarian Jawaban
Carlos Sainz, yang pindah ke Williams setelah mengalami musim yang sulit dengan Ferrari pada tahun sebelumnya, tengah berjuang untuk menemukan kecepatan yang diharapkan dari mobil barunya. Sainz mengawali musim dengan penuh harapan, tetapi kecelakaan di balapan pembuka dan kesulitan di Shanghai membuatnya kebingungan dengan performa mobil Williams. Setelah awal yang menjanjikan, Sainz kini harus mencari jawaban atas kekurangan kecepatannnya, sesuatu yang tak terduga mengingat potensi besar tim ini.
Suzuka menjadi tempat yang penting bagi Sainz untuk bangkit. Setelah beberapa pekan untuk menganalisis data dan beradaptasi dengan mobil baru, apakah Sainz bisa mengatasi kesulitan dan meraih hasil positif? Keberhasilannya di Jepang bisa menjadi titik balik bagi musimnya yang penuh tantangan ini.
Dengan alur cerita yang begitu menarik dan beragam, Grand Prix Jepang 2025 di Suzuka siap menyajikan drama dan ketegangan yang tak bisa dilewatkan. Setiap pembalap memiliki tantangan dan harapan masing-masing, dan Suzuka akan menjadi tempat yang sempurna untuk menguji siapa yang mampu mengatasi tekanan dan tampil maksimal. Sebagai saksinya, kita semua hanya bisa menantikan dengan antusias apa yang akan terjadi di akhir pekan yang luar biasa ini.
Rabu, 2 April 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Max Verstappen akhirnya meraih kemenangan pertamanya di musim Formula 1 2025 setelah tampil sangat kuat di Grand Prix Jepang. Ia berhasil mengalahkan dua pembalap McLaren, Lando Norris dan Oscar Piastri yang terus menekan sepanjang balapan.
Dilansir dari espn.co.uk, kemenangan ini terasa spesial karena sebelumnya, dalam dua balapan pertama musim ini, McLaren terlihat lebih dominan. Tapi di Jepang, Verstappen membalikkan keadaan dengan performa luar biasa sejak sesi kualifikasi. Pada hari sabtu, ia berhasil merebut posisi start terdepan (pole position) hanya dengan selisih 0,012 detik dari Norris.
Di hari balapan, Verstappen memimpin sejak awal dan mempertahankan jarak sekitar 1,5 hingga 2,5 detik dari Norris di belakangnya. Meskipun ada beberapa momen menegangkan, ia tetap tenang dan mengendalikan jalannya lomba selama 53 putaran.
“Ini akhir pekan yang luar biasa bagi kami. Kami tidak pernah menyerah,” kata Verstappen penuh semangat lewat radio tim setelah melewati garis finis. “Ini sangat berarti, apalagi ini balapan terakhir kami dengan mesin Honda di Jepang.”
Duel Seru di Pit Stop
Salah satu momen paling seru terjadi di pertengahan balapan saat ketiga pembalap terdepan—Verstappen, Norris, dan Piastri—masuk ke pit (area pergantian ban) dalam waktu berdekatan.
Norris nyaris berhasil menyalip Verstappen saat keluar dari pit. Mobil mereka sempat berdampingan, tetapi Verstappen tidak memberi banyak ruang, dan Norris akhirnya harus melintasi rumput agar tidak bertabrakan. Meskipun Norris mengeluh karena tidak diberi cukup tempat, para pengawas balapan memutuskan tidak perlu memberi hukuman karena itu dianggap bagian dari persaingan di lintasan.
“Dia memang menekan saya di pitlane, tapi itu Max. Dia tidak akan pernah memberi ruang begitu saja,” kata Norris setelah balapan. “Kami tidak cukup cepat hari ini, tapi kami tetap kompetitif dan ini hasil yang layak.”
Posisi Tiga Teratas Tak Berubah
Meski sempat saling menekan, tidak ada perubahan posisi di antara tiga besar menjelang akhir balapan. Piastri, yang berada di posisi ketiga, sempat merasa punya kecepatan untuk menyalip Norris dan bahkan mengejar Verstappen. Tapi hingga lap terakhir, posisi tidak berubah.
Verstappen pun menutup balapan dengan sempurna dan meraih kemenangan ke-64 sepanjang karirnya di F1. Kini, ia hanya terpaut satu poin dari Norris di klasemen sementara.
Hasil Lengkap dan Fakta Menarik
Di belakang tiga besar, Charles Leclerc finis keempat untuk Ferrari, terpaut cukup jauh, yaitu 16 detik dari Verstappen. George Russell dan Andrea Kimi Antonelli dari Mercedes menyusul di posisi kelima dan keenam.
Lewis Hamilton finis ketujuh, sementara pembalap muda Isack Hadjar tampil mengejutkan dengan finis kedelapan untuk tim junior Red Bull, Racing Bulls. Alex Albon mencetak poin lagi di posisi kesembilan, diikuti oleh Oliver Bearman dari Haas di posisi kesepuluh.
Yuki Tsunoda, yang baru saja dipromosikan ke tim utama Red Bull, mengakhiri balapan di posisi ke 12—hasil yang cukup solid meski belum masuk zona poin.
Dengan kemenangan ini, Max Verstappen membuktikan bahwa ia masih menjadi salah satu yang terbaik di lintasan. Meski awal musim tidak mudah, ia kini kembali bersaing di puncak klasemen dan siap menghadapi pertarungan seru di seri-seri selanjutnya.
Kamis, 10 April 2025