Jakarta, Hangoutproject.id - Darts, olahraga yang dulunya mungkin terdengar asing atau hanya identik dengan bar atau pub, kini telah merambah ke berbagai lapisan masyarakat di Indonesia. Terlebih ketika memasuki era tahun 2000an darts mengalami perkembangan (kemajuan), yang awalnya target lempar hanya menggunakan semacam papan menjadi menggunakan mesin dan teknologi.
Dari kota besar hingga kota kecil, masyarakat semakin menggemari permainan lempar anak panah kecil ini. Tidak dipungkiri perkembangan darts di tanah air sebagian besar juga dipengaruhi oleh peran komunitas, dengan semangat kekompakan dan kompetisi yang seru darts mendapatkan angin segar.
Namun, apa yang mengawali komunitas darts ini terbentuk? Seperti yang kita ketahui bahwa olahraga permainan darts ini dapat dimainkan secara bersama atau berkelompok, diawali dari yang sekedar hanya iseng mencoba bermain bersama teman-teman hingga akhirnya menekuni olahraga permainan ini secara serius dan menjadi pemain profesional dengan membentuk komunitas.
Seiring populernya olahraga permainan darts ini, mulailah bermunculan komunitas darts di berbagai kota di Indonesia. Dari yang sekedar pertandingan lokal kemudian nasional hingga ke kancah internasional, akhirnya komunitas-komunitas darts Indonesia ini mendapat pengakuan di kancah dunia darts internasional.
Namun darts bukan hanya soal kompetisi, tapi juga soal kebersamaan. Komunitas darts di Indonesia penuh dengan vibe kekeluargaan yang erat, bahkan banyak yang jadi sahabat meskipun baru pertama kali bertemu sampai menjadi pasangan. Mereka saling mendukung, baik dalam latihan bersama atau sekedar ngobrol santai seputar permainan.
Turnamen darts lokal maupun internasional semakin sering digelar, tidak hanya menarik bagi pemain profesional, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda yang ingin mencoba. Peran sosial media saat ini juga penting dalam menyebarkan semangat darts di Indonesia. Event-event seru pun bisa diakses langsung dari ponsel, menjangkau lebih banyak orang di berbagai kota.
Berikut beberapa komunitas darts yang masih eksis hingga sekarang:
Rock N Bull (Home Base: Jakarta)
Pirates (Home Base: Jakarta)
Cerberus (Home Base: Bekasi)
Bandung Darts Community (Home Base: Bandung)
Darts di Indonesia bukan hanya sekedar olahraga, tapi juga gaya hidup. Jadi, tidak heran kalau olahraga ini terus berkembang, menyatukan banyak orang dalam komunitas yang selalu hangat dan penuh semangat.
Ayo, tunggu apa lagi? Join now & throw your darts!
Jumat, 7 Februari 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Berbicara tentang olahraga atau hobi, tak lengkap rasanya tanpa menyebutkan penggemar yang setia. Dari kumpulan penggemar itulah lahir komunitas-komunitas yang menjadi wadah bagi mereka untuk berkumpul, berbagi, dan tumbuh bersama.
Begitu pula dengan permainan darts, yang pertengahan tahun 2000-an mulai memasuki Indonesia dan dengan cepat menemukan tempat dihati banyak orang. Seiring dengan perkembangan mesin darts yang mudah ditemukan, bermunculan berbagai komunitas, salah satunya Rock & Bull.
Komunitas yang ber-homebase di Jakarta Utara ini tidak hanya bertahan, namun terus berkembang meski menghadapi tantangan besar seperti pandemi COVID-19 yang melanda dunia. Ketika banyak komunitas lainnya terpaksa bubar, Rock & Bull berhasil menjaga semangat dan kekompakan anggotanya. Sebuah kekuatan yang tercermin jelas dalam setiap langkah dan perjuangan komunitas ini.
Asal-usul Nama: Dari Rock & Goal ke Rock & Bull
Nama Rock & Bull tidak lahir begitu saja. Sebagaimana cerita yang dibagikan oleh Stanley Venedikt (founder Rock & Bull), nama ini terinspirasi oleh sebuah tempat bernama Rock & Goal, yang menjadi rumah pertama bagi para anggota komunitas. “Kami mengganti kata ‘goal’ dengan ‘bull’ yang merupakan sasaran utama dalam permainan darts, yakni bullseye” ujar Stanley. Begitulah awal mula komunitas ini terbentuk dan nama Rock & Bull digunakan hingga saat ini.
Bermula Stanley dan temannya, Winata, yang sering bermain di Rock & Goal, perlahan komunitas ini berkembang. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak wajah baru yang bergabung, termasuk Jordhie, Citra, dan Ade. Mereka tak hanya bermain darts bersama, namun juga berbagi kebersamaan di luar arena, membangun ikatan yang lebih dalam layaknya sebuah keluarga besar.
Visi dan Misi: Lebih dari Sekedar Permainan
Rock & Bull sejak awal mengusung visi sederhana: menciptakan sebuah komunitas yang tidak hanya menjadi tempat bermain darts, tetapi juga sebagai tempat membangun hubungan kekeluargaan yang solid.
Seperti yang diungkapkan oleh Stanley, komunitas ini ingin menjadi lebih dari sekedar tempat berlomba meraih kemenangan, melainkan juga tempat di mana anggotanya bisa saling mendukung satu sama lain, baik di dalam maupun di luar permainan.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, visi tersebut semakin berkembang. Jorhie Indra, kapten yang saat ini memimpin komunitas ini, menambahkan, “Kami lebih fokus pada pengembangan komunitas yang sehat dan solid, bukan hanya kemenangan semata. Kemenangan akan datang jika semua anggota saling mendukung dan menjaga kekompakan.”
Misi Rock & Bull saat ini adalah memperkenalkan permainan darts lebih luas kepada masyarakat, mengajak pemain baru, dan menyelenggarakan lebih banyak acara yang dapat mempererat tali persaudaraan antar pemain.
Jordhie: Kepemimpinan dengan Empati
Keberadaan Jordhie sebagai kapten bukan hanya sekedar peran formal. Ia adalah sosok yang sangat peduli dengan perkembangan komunitas ini, serta permainan darts di Indonesia secara keseluruhan. Menurutnya, darts bukan hanya tentang kemenangan dalam pertandingan, melainkan juga tentang membangun persahabatan yang abadi di antara sesama pemain.
“Rock & Bull harus bangkit dan berkembang. Darts itu lebih dari sekedar permainan, tapi juga tentang bagaimana kita menjaga hubungan baik dan saling peduli satu sama lain.” ujar Jordhie.
Meskipun sebagai kapten, Jordhie menekankan bahwa setiap keputusan penting yang diambil tetap merupakan hasil diskusi bersama. Sebagai sebuah komunitas, semua suara anggotanya sangat dihargai.
Menghadapi Pandemi: Kekompakan yang Tak Tergoyahkan
Saat pandemi COVID-19 mengguncang dunia, banyak komunitas yang terpaksa terhenti, kehilangan anggotanya, bahkan ada yang bubar. Namun bagi Rock & Bull, pandemi justru menjadi ujian bagi kekuatan kekeluargaan mereka.
Meski mesin darts sulit dijangkau dan bermain di luar rumah menjadi terbatas, komunikasi tetap terjalin dengan baik melalui grup WhatsApp. Anggota komunitas ini tetap menjaga kebersamaan, berbincang-bincang, dan mendukung satu sama lain meskipun jarak fisik memisahkan mereka.
“Keberadaan Rock & Bull tetap solid karena kami saling memahami dan tidak ada yang toksik di antara kami.” kata Stanley dengan penuh keyakinan.
Prestasi dan Harapan: Menuju Masa Depan yang Lebih Gemilang
Sejak mengikuti turnamen pertama mereka pada tahun 2016, komunitas ini sudah menunjukkan taringnya. Pada Kejuaraan Super League, mereka berhasil meraih posisi runner-up. Momen itu menjadi pengalaman berharga karena mereka bersaing dengan tim-tim yang sudah lebih berpengalaman. Salah satu pencapaian yang paling berkesan adalah ketika mereka menjuarai turnamen Super Home Shop, sebuah kompetisi yang hanya memperbolehkan empat pemain dari setiap home shop untuk berpartisipasi.
“Keberhasilan itu sangat berarti bagi kami. Kami mengalahkan tim-tim hebat dan mencatat sejarah.” ujar Stanley dengan penuh kebanggaan.
Namun, meski sudah meraih prestasi, harapan terbesar Rock & Bull adalah untuk semakin memperkenalkan darts kepada masyarakat luas, terutama kepada generasi muda. Jordhie berharap “Semoga semakin banyak pemain muda yang muncul dan membawa komunitas ini ke level yang lebih tinggi.” tutupnya.
Tunggu Info Komunitas Darts Lainnya ya!
Kamis, 13 Februari 2025