Jakarta, Hangoutproject.id - Olahraga darts, ternyata memiliki daya tarik yang luar biasa. Apryanto, seorang pemuda yang baru saja memulai karirnya di olahraga darts, membagikan kisahnya yang penuh semangat tentang perjalanan awalnya dalam olahraga yang membutuhkan fokus dan ketepatan ini.
Awal mula Apryanto atau yang akrab disapa Apry ini terjun ke dunia darts bermula dari ajakan seorang temannya bernama Pedro yang memiliki papan darts di rumahnya. “Pertama kali saya melihat permainan ini, saya penasaran dan mencobanya. Awalnya hanya coba-coba, tapi lama-lama ketagihan.” ujarnya. Setelah mencoba beberapa kali, ia pun mulai merasa menemukan kenyamanan dan kecintaan pada permainan ini.
Tak lama setelah itu, Apry mulai bermain secara lebih serius. Dengan bimbingan dari teman-temannya, ia merasakan peningkatan signifikan dalam permainan darts-nya. Meski belum begitu mahir, Apry merasa semakin yakin dengan potensinya. “Saya merasa ada kemajuan, meskipun sedikit. Tapi setiap kali saya main, saya merasa semakin menikmati.” kata Apry dengan penuh semangat.
Berkat dorongan dari teman-teman senior yang sudah lebih berpengalaman, Apry akhirnya berani mengikuti kompetisi pertama kali di MOI (Mall of Indonesia), sebuah turnamen darts yang menjadi saksi bisu perjuangannya. “Suasana kompetisi itu luar biasa. Saya merasa sangat nervous, grogi, dan adrenalin saya naik. Tapi itu pengalaman yang sangat berharga.” tambahnya dengan antusias.
Kendati hasil yang didapatkan belum memuaskan—satu kali menang dan dua kali kalah—Apry merasa bahwa setiap kekalahan adalah pembelajaran berharga. “Turnamen ini memberi saya pengalaman yang tak terlupakan. Saya banyak belajar dari para senior yang mengajarkan kami dengan sabar.” ujarnya sambil tersenyum.
Apry sangat menghargai dukungan dari para pemain senior di komunitas darts, seperti Budi, dan Ongki, yang selalu memberi arahan dan bimbingan. “Mereka benar-benar ngemong. Kalau ada yang kurang atau belum paham, mereka selalu dengan sabar memberi masukan.” ujarnya. Dukungan ini menjadi salah satu alasan mengapa Apry merasa terus berkembang. “Saya merasa seperti punya coach di setiap langkah.” ungkapnya.
Bagi Apry, dunia darts bukan hanya soal keterampilan melempar darts, tetapi juga soal membangun koneksi dan belajar dari pengalaman. “Komunitas darts itu sangat mendukung, semua orang di sini saling berbagi, memberi saran, dan semangat untuk berkembang bersama.” kata Apry yang kini semakin merasa betah berkompetisi dan berlatih di dunia darts.
Namun meskipun baru mulai, Apry memiliki visi besar untuk masa depannya. “Harapan saya, ke depannya saya bisa lebih fokus dan stabil dalam permainan, dan bisa terus mengasah skill saya. Saya ingin menjadi lebih baik lagi di kompetisi selanjutnya.” ujar Apry penuh harapan.
Selain itu, Apry juga mempunyai impian besar, yakni berkompetisi di level yang lebih tinggi. “Saya ingin suatu saat bisa mewakili Indonesia di ajang seperti SEA TOUR atau bahkan turnamen internasional. Tapi untuk itu, kita semua perlu dukungan dari federasi, komunitas, dan tempat-tempat yang menyediakan fasilitas untuk latihan.” tambah Apry, yang kini sudah mulai memikirkan langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas permainan darts di Indonesia.
Di penghujung wawancara, Apry menekankan pentingnya terus berlatih, berfokus, dan menjaga semangat untuk berkembang. “Darts bukan hanya soal menang, tapi bagaimana kita menikmati setiap lemparan, setiap kompetisi, dan setiap pengalaman yang kita dapat. Itu yang membuat saya terus ingin bermain.” kata Apry dengan senyuman.
Dengan semangat yang tak kenal lelah, Apryanto tampaknya akan menjadi nama yang semakin diperhitungkan dalam dunia darts Indonesia. Tentu saja, perjalanannya baru dimulai, dan masih banyak yang harus ia pelajari. Namun, dengan dukungan dari komunitas, pengalaman yang terus berkembang, dan tekad yang kuat langkah Apry ke depan penuh dengan harapan dan kemungkinan.
Jakarta, Hangoutproject.id - Marc Marquez kembali menunjukkan kehebatannya di Sirkuit Lusail, Qatar, dalam balapan yang penuh ketegangan hingga tikungan terakhir. Pembalap Ducati Lenovo Team ini berhasil merebut kemenangan di Tissot Sprint pada Qatar Airways Grand Prix Qatar 2025, mengalahkan rekan senegaranya, Alex Marquez, dan mengambil alih posisi teratas Kejuaraan Dunia MotoGP menjelang Grand Prix Minggu.
Awal yang Menegangkan: Marquez vs Marquez
Dilansir dari motogp.com, balapan dimulai dengan tiga pembalap teratas yang tampil sangat baik. Marc Marquez yang start dari posisi pole berhasil memimpin di lap pertama, diikuti oleh Alex Marquez dan Fabio Quartararo dari Yamaha.
Pada lap pertama, persaingan langsung terjadi antara Franco Morbidelli dan Fermin Aldeguer yang bertarung sengit di posisi keempat, sementara pembalap pemula Aldeguer sempat kewalahan ketika Maverick Viñales dan Johann Zarco mencoba menyalip nya.
Sementara itu, Francesco Bagnaia, yang memulai balapan dari posisi ke-11, mencoba memperbaiki posisinya. Meskipun melaju dari P11 ke P8 pada lap pertama, Bagnaia masih kesulitan untuk mencapai posisi lebih tinggi dan harus berjuang lebih keras untuk meraih poin.
Dominasi Marquez: Keunggulan yang Melebar
Di depan, Marc Marquez terus memimpin, dengan gap waktu sekitar 0,3 detik dari Alex Marquez. Morbidelli bertahan di posisi ketiga, sementara Quartararo berada tepat di belakangnya.
Pembalap asal Spanyol ini terus menunjukkan kecepatan luar biasa, memperlebar jarak keunggulannya hingga 0,5 detik di lap-lap berikutnya. Namun, Alex Marquez tak menyerah begitu saja. Dia berhasil mencatatkan lap terbaiknya pada lap berikutnya, menjaga jarak setengah detik dengan Marc.
Sementara itu, pembalap lainnya seperti Aldeguer, Viñales, dan Bagnaia berjuang keras untuk memperbaiki posisi mereka. Bagnaia akhirnya berhasil menyalip beberapa pembalap dan masuk ke posisi ke-9, yang memberi harapan untuk meraih poin di akhir balapan.
Perebutan Podium yang Sengit
Saat balapan memasuki tiga lap terakhir, Marc Marquez sudah unggul 1,2 detik dan tampaknya akan mempertahankan keunggulannya hingga garis finis. Sementara itu, perebutan podium semakin sengit, dengan Morbidelli terus mempertahankan posisi ketiga meskipun diancam oleh Quartararo dan Aldeguer. Di lap terakhir, Quartararo sedikit kehilangan posisinya setelah melakukan kesalahan di tikungan terakhir, memberi peluang bagi Aldeguer untuk merebut P4.
Namun, meskipun perebutan podium semakin panas, Marc Marquez berhasil mempertahankan posisinya hingga garis finis dan mencatatkan kemenangan luar biasa. Alex Marquez tetap berada di posisi kedua, sementara Franco Morbidelli hampir mempertahankan medali perunggunya setelah bertahan dari ancaman para pesaingnya.
Kecepatan Mengesankan dari Aldeguer dan Quartararo
Di luar podium utama, Aldeguer menunjukkan performa luar biasa dengan meraih P4, sebuah pencapaian yang sangat mengesankan untuk seorang pembalap pemula. Quartararo, meskipun berjuang keras, harus puas di P5, diikuti oleh Giannantonio dan Ogura.
Bagnaia, meskipun berusaha keras, hanya mampu finis di posisi ke-8, sementara Viñales harus menelan kekecewaan karena strategi ban lunaknya gagal, menurunkannya ke posisi ke-10.
Selain itu, ada kabar gembira bagi para penggemar Juara Dunia MotoGP 2023, Jorge Martin, yang kembali berlaga setelah absen karena cedera. Martin berhasil finis di posisi ke-16, yang meskipun bukan hasil yang memuaskan, tetap penting untuk kembali beradaptasi di tengah persaingan ketat.
Marc Marquez Kembali Mendominasi
Sabtu malam di Qatar jelas milik Marc Marquez. Kemenangan ini tidak hanya mengukuhkan posisi teratasnya di Kejuaraan Dunia MotoGP, tetapi juga menunjukkan keunggulan konsistennya.
Meski persaingan semakin ketat, terutama dari Alex Marquez dan Franco Morbidelli, Marquez membuktikan bahwa dia masih menjadi salah satu pembalap yang sangat sulit dikalahkan. Sekarang, semua mata tertuju pada Grand Prix Minggu untuk melihat apakah ada yang mampu menantang dominasi Marc Marquez yang semakin solid.
Monday, 14 Apr 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Di tengah riuhnya Ibu Kota yang tak pernah tidur, sebuah turnamen darts bertajuk “The Almighty Bullseye Open Class” telah digelar dengan semangat dan kegembiraan yang luar biasa. Diselenggarakan oleh Dartsdude dan bertempat di Darts Hub Jakarta, kompetisi ini bukan sekedar ajang unjuk keahlian, namun juga panggung kreativitas yang membaur indah dengan sportivitas sejati.
Sistem dan Aturan yang Menantang
Turnamen ini mengadopsi sistem Round Robin, sebuah format yang menjamin setiap peserta memperoleh kesempatan bermain secara adil melawan berbagai lawan. Dengan pengaturan Handicap On dan Bust, serta mengikuti aturan 0.26 Dartslive System, setiap pertandingan menjadi ujian konsentrasi, taktik, dan ketangguhan mental.
Permainan terdiri dari tiga ronde klasik: 701 - Cricket - Choice, memadukan elemen ketepatan dan strategi yang telah lama menjadi fondasi permainan darts.
Para Pemenang yang Mengukir Sejarah
Dari sekian banyak peserta yang bertanding dengan penuh semangat dan dedikasi, empat nama berhasil menorehkan prestasi gemilang:
- Juara Pertama (Champion): Klemens Hadvito
Hadiah: Rp. 3.000.000,- + Merchandise darts eksklusif
- Juara Kedua (Runner Up): Richard Kusmadi
Hadiah: Rp. 2.000.000,- + Merchandise darts
- Juara Ketiga (Joint 3rd): Marcello Stephen + Rudy Rustandi
Hadiah: Rp. 1.500.000,- + Merchandise darts
Prestasi ini bukan hanya hasil dari latihan dan teknik semata, melainkan juga cerminan dari ketekunan, kesabaran, dan semangat sportivitas yang tulus.
Lebih dari Sekedar Turnamen
“The Almighty Bullseye Open Class” adalah perayaan dari berbagai hal—ketepatan dalam permainan, serta kehangatan dalam kebersamaan. Di balik setiap lemparan anak panah, tersimpan semangat kompetitif yang sehat dan rasa hormat satu sama lain. Sebuah turnamen yang mampu menyatukan ketegangan dan tawa, strategi dan spontanitas, semua dalam satu ruang.
Dan sebagaimana hal-hal yang lahir dari semangat yang murni, turnamen ini akan dikenang bukan hanya oleh mereka yang berdiri di podium, tetapi juga oleh setiap peserta dan penonton yang menyaksikannya—sebagai salah satu momen berharga dalam sejarah darts lokal Indonesia.
“Karena dalam setiap bidikan ke bullseye, ada impian yang melesat lurus ke arah pencapaian”
Selamat bagi para pemenang turnamen “The Almighty Bullseye Open Class!”.
Monday, 14 Apr 2025
Jakarta, Hangouotproject.id - Dunia sepak bola berduka atas kepergian Leo Beenhakker, pelatih legendaris asal Belanda yang tutup usia pada umur 82 tahun. Beenhakker dikenal sebagai sosok pelatih berpengalaman yang pernah menangani beberapa klub besar seperti Real Madrid, Ajax Amsterdam, hingga tim nasional Belanda.
Karir yang Panjang dan Berprestasi
Dilansir dari goal.com, selama lebih dari 50 tahun, Beenhakker menjalani karir kepelatihan yang luar biasa. Ia pernah melatih klub-klub ternama seperti Real Madrid, Ajax Feyenoord, serta timnas Belanda, Polandia, Arab Saudi, dan bahkan Trinidad dan Tobago. Prestasinya tidak main-main — ia sukses meraih tiga gelar La Liga bersama Real Madrid dan dua gelar Eredivisie bersama Ajax.
Di Piala Dunia 2006, Beenhakker membawa Trinidad dan Tobago tampil untuk pertama kalinya dalam sejarah turnamen tersebut. Atas jasanya, ia dianugerahi Medali Chaconia (Kelas Emas), penghargaan tertinggi kedua dari negara tersebut.
Ucapan Belasungkawa Mengalir
Berita kepergiannya pada Kamis, 10 April, langsung mengundang ucapan duka dari berbagai pihak. Ajax menyatakan:
“Ajax mengucapkan belasungkawa yang tulus kepada keluarga dan orang-orang terkasih Leo Beenhakker. Beenhakker adalah ikon pelatih dan sosok yang benar-benar unik di Ajax.”
Real Madrid pun menyampaikan penghormatan mereka:
“Real Madrid C.F., serta presiden dan dewan direksi, sangat berduka atas meninggalnya Leo Beenhakker, pelatih legendaris Real Madrid. Kami menyampaikan belasungkawa dan kasih sayang kepada keluarganya, bekas klubnya, dan orang-orang terkasihnya.”
Sosok yang Akan Selalu Dikenang
Leo Beenhakker dikenal bukan hanya karena prestasinya, tapi juga karena pandangannya tentang sepak bola yang menyentuh banyak orang. Salah satu kutipannya yang terkenal adalah: “Sepakbola harus menghibur. Ini bukan cuma soal menang, tapi juga soal bagaimana bisa menang.”
Kini, dunia kehilangan salah satu tokoh penting dalam sejarah sepak bola. Warisan dan semangatnya akan terus hidup dalam hati para pemain, pelatih, dan penggemar di seluruh dunia.
Friday, 11 Apr 2025