Jakarta, Hangoutproject.id - Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan, olahraga lari telah menjadi pilihan yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Praktis dan dapat dilakukan di mana saja, lari telah melahirkan banyak komunitas yang tak hanya berfungsi sebagai wadah untuk menyalurkan hobi, tetapi juga sebagai tempat untuk saling memberi dukungan dan semangat.
Salah satu contoh yang baru-baru ini muncul adalah 3One Runners, sebuah komunitas lari yang terbentuk dengan tujuan memberi ruang bagi para pelari solo yang ingin berkompetisi, namun tidak memiliki teman atau dukungan pada hari perlombaan.
Komunitas ini lahir dengan semangat kebersamaan yang kuat, meskipun baru seumur jagung. Cerita terbentuknya 3One Runners bermula dari ajang Borobudur Marathon 2024, sebuah lomba bergengsi yang menarik banyak pelari, baik yang berpengalaman maupun pemula.
Namun, bagi sebagian peserta, mengikuti lomba tanpa teman atau dukungan langsung bisa terasa sepi dan kurang berarti. Melihat fenomena ini, Jeanne Tendean, yang juga seorang pelari, merasa terpanggil untuk menciptakan sebuah inisiatif.
Awal Mula: Sebuah Utas yang Menginspirasi
Dilansir dari lifestyle Kompas.com, pada awalnya, Jeanne membuat sebuah utas di Threads, sebuah platform media sosial, yang mengajak para peserta Borobudur Marathon 2024 yang datang sendirian untuk bergabung.
Dalam utas tersebut, ia mengungkapkan bahwa mengikuti sebuah kompetisi besar tanpa ada teman untuk berbagi momen atau dukungan rasanya akan kurang lengkap. Peserta yang biasanya berlari seorang diri merasa tergugah dan akhirnya memutuskan untuk bergabung ke dalam grup yang baru terbentuk ini.
Nama yang Berarti: 3One Runners
Komunitas ini diberi nama 3One Runners, yang mengacu pada jumlah awal anggotanya, yaitu 31 orang yang berlari sendirian di Borobudur Marathon 2024. “Kami terbentuk pada Juni 2024 lalu, dan pada awalnya hanya ada 31 orang yang lari sendiri di Borobudur Marathon. Itulah mengapa kami memilih nama 3One Runners,” jelas Ikhwan Subrata, Ketua Komunitas 3One Runners, dalam wawancara dengan Kompas.com. Dengan semangat kebersamaan, mereka mulai membangun komunitas ini, berbagi pengalaman, dan memberikan dukungan satu sama lain.
Perkembangan Pesat: Lebih Dari Sekedar Komunitas Lari
Meski baru terbentuk pada pertengahan tahun 2024, 3One Runners berkembang dengan pesat. Hingga awal tahun 2025, jumlah anggota komunitas ini telah mencapai 87 orang, yang tersebar tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di berbagai kota besar di Indonesia, seperti Bodetabek, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, dan Solo. Bahkan, komunitas ini mulai merambah ke luar Pulau Jawa, dengan anggota yang berasal dari Kalimantan Timur, Pekanbaru, Pematang Siantar, hingga Makassar.
Keberhasilan 3One Runners tidak hanya diukur dari jumlah anggota, tetapi juga dari kekuatan solidaritas yang terjalin di antara para pelari. Komunitas ini memberikan ruang bagi setiap anggotanya untuk merasa diterima, sekaligus mendukung sesama pelari, baik yang baru memulai maupun yang sudah berpengalaman. Masing-masing individu merasa dihargai dan tidak pernah merasa sendirian lagi.
Semangat Bersama yang Tak Terbendung
3One Runners bukan sekedar tempat berkumpul bagi para pelari, tetapi lebih dari itu, mereka adalah sebuah keluarga yang saling memberi semangat dan motivasi. Keberadaan komunitas ini membuktikan bahwa olahraga lari bisa menjadi lebih dari sekedar aktivitas fisik, namun juga alat untuk menciptakan koneksi yang lebih dalam antar sesama.
Dengan semangat kebersamaan yang terus terjaga, 3One Runners berencana untuk terus berkembang dan mengajak lebih banyak pelari solo untuk bergabung. Mereka percaya bahwa dalam lari, seperti dalam kehidupan, tidak ada yang lebih menyenangkan selain bisa berbagi perjuangan dan keberhasilan bersama.
Komunitas ini terus tumbuh dengan harapan dapat menjadi tempat bagi para pelari dari berbagai latar belakang untuk saling mendukung, berbagi pengalaman, dan tentu saja, berlari bersama. Ke depannya, 3One Runners bertekad untuk menggelar lebih banyak acara, baik di dalam maupun luar negeri, untuk memperkuat jalinan persaudaraan dan semangat positif di kalangan pelari.
Sebagai penutup, kisah terbentuknya 3One Runners mengajarkan kita bahwa kadang-kadang, sebuah utas di media sosial dapat menjadi awal dari sebuah perjalanan panjang yang penuh semangat dan kebersamaan.
Jakarta, Hangoutproject.id - Marc Marquez kembali menunjukkan kehebatannya di Sirkuit Lusail, Qatar, dalam balapan yang penuh ketegangan hingga tikungan terakhir. Pembalap Ducati Lenovo Team ini berhasil merebut kemenangan di Tissot Sprint pada Qatar Airways Grand Prix Qatar 2025, mengalahkan rekan senegaranya, Alex Marquez, dan mengambil alih posisi teratas Kejuaraan Dunia MotoGP menjelang Grand Prix Minggu.
Awal yang Menegangkan: Marquez vs Marquez
Dilansir dari motogp.com, balapan dimulai dengan tiga pembalap teratas yang tampil sangat baik. Marc Marquez yang start dari posisi pole berhasil memimpin di lap pertama, diikuti oleh Alex Marquez dan Fabio Quartararo dari Yamaha.
Pada lap pertama, persaingan langsung terjadi antara Franco Morbidelli dan Fermin Aldeguer yang bertarung sengit di posisi keempat, sementara pembalap pemula Aldeguer sempat kewalahan ketika Maverick Viñales dan Johann Zarco mencoba menyalip nya.
Sementara itu, Francesco Bagnaia, yang memulai balapan dari posisi ke-11, mencoba memperbaiki posisinya. Meskipun melaju dari P11 ke P8 pada lap pertama, Bagnaia masih kesulitan untuk mencapai posisi lebih tinggi dan harus berjuang lebih keras untuk meraih poin.
Dominasi Marquez: Keunggulan yang Melebar
Di depan, Marc Marquez terus memimpin, dengan gap waktu sekitar 0,3 detik dari Alex Marquez. Morbidelli bertahan di posisi ketiga, sementara Quartararo berada tepat di belakangnya.
Pembalap asal Spanyol ini terus menunjukkan kecepatan luar biasa, memperlebar jarak keunggulannya hingga 0,5 detik di lap-lap berikutnya. Namun, Alex Marquez tak menyerah begitu saja. Dia berhasil mencatatkan lap terbaiknya pada lap berikutnya, menjaga jarak setengah detik dengan Marc.
Sementara itu, pembalap lainnya seperti Aldeguer, Viñales, dan Bagnaia berjuang keras untuk memperbaiki posisi mereka. Bagnaia akhirnya berhasil menyalip beberapa pembalap dan masuk ke posisi ke-9, yang memberi harapan untuk meraih poin di akhir balapan.
Perebutan Podium yang Sengit
Saat balapan memasuki tiga lap terakhir, Marc Marquez sudah unggul 1,2 detik dan tampaknya akan mempertahankan keunggulannya hingga garis finis. Sementara itu, perebutan podium semakin sengit, dengan Morbidelli terus mempertahankan posisi ketiga meskipun diancam oleh Quartararo dan Aldeguer. Di lap terakhir, Quartararo sedikit kehilangan posisinya setelah melakukan kesalahan di tikungan terakhir, memberi peluang bagi Aldeguer untuk merebut P4.
Namun, meskipun perebutan podium semakin panas, Marc Marquez berhasil mempertahankan posisinya hingga garis finis dan mencatatkan kemenangan luar biasa. Alex Marquez tetap berada di posisi kedua, sementara Franco Morbidelli hampir mempertahankan medali perunggunya setelah bertahan dari ancaman para pesaingnya.
Kecepatan Mengesankan dari Aldeguer dan Quartararo
Di luar podium utama, Aldeguer menunjukkan performa luar biasa dengan meraih P4, sebuah pencapaian yang sangat mengesankan untuk seorang pembalap pemula. Quartararo, meskipun berjuang keras, harus puas di P5, diikuti oleh Giannantonio dan Ogura.
Bagnaia, meskipun berusaha keras, hanya mampu finis di posisi ke-8, sementara Viñales harus menelan kekecewaan karena strategi ban lunaknya gagal, menurunkannya ke posisi ke-10.
Selain itu, ada kabar gembira bagi para penggemar Juara Dunia MotoGP 2023, Jorge Martin, yang kembali berlaga setelah absen karena cedera. Martin berhasil finis di posisi ke-16, yang meskipun bukan hasil yang memuaskan, tetap penting untuk kembali beradaptasi di tengah persaingan ketat.
Marc Marquez Kembali Mendominasi
Sabtu malam di Qatar jelas milik Marc Marquez. Kemenangan ini tidak hanya mengukuhkan posisi teratasnya di Kejuaraan Dunia MotoGP, tetapi juga menunjukkan keunggulan konsistennya.
Meski persaingan semakin ketat, terutama dari Alex Marquez dan Franco Morbidelli, Marquez membuktikan bahwa dia masih menjadi salah satu pembalap yang sangat sulit dikalahkan. Sekarang, semua mata tertuju pada Grand Prix Minggu untuk melihat apakah ada yang mampu menantang dominasi Marc Marquez yang semakin solid.
Monday, 14 Apr 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Di tengah riuhnya Ibu Kota yang tak pernah tidur, sebuah turnamen darts bertajuk “The Almighty Bullseye Open Class” telah digelar dengan semangat dan kegembiraan yang luar biasa. Diselenggarakan oleh Dartsdude dan bertempat di Darts Hub Jakarta, kompetisi ini bukan sekedar ajang unjuk keahlian, namun juga panggung kreativitas yang membaur indah dengan sportivitas sejati.
Sistem dan Aturan yang Menantang
Turnamen ini mengadopsi sistem Round Robin, sebuah format yang menjamin setiap peserta memperoleh kesempatan bermain secara adil melawan berbagai lawan. Dengan pengaturan Handicap On dan Bust, serta mengikuti aturan 0.26 Dartslive System, setiap pertandingan menjadi ujian konsentrasi, taktik, dan ketangguhan mental.
Permainan terdiri dari tiga ronde klasik: 701 - Cricket - Choice, memadukan elemen ketepatan dan strategi yang telah lama menjadi fondasi permainan darts.
Para Pemenang yang Mengukir Sejarah
Dari sekian banyak peserta yang bertanding dengan penuh semangat dan dedikasi, empat nama berhasil menorehkan prestasi gemilang:
- Juara Pertama (Champion): Klemens Hadvito
Hadiah: Rp. 3.000.000,- + Merchandise darts eksklusif
- Juara Kedua (Runner Up): Richard Kusmadi
Hadiah: Rp. 2.000.000,- + Merchandise darts
- Juara Ketiga (Joint 3rd): Marcello Stephen + Rudy Rustandi
Hadiah: Rp. 1.500.000,- + Merchandise darts
Prestasi ini bukan hanya hasil dari latihan dan teknik semata, melainkan juga cerminan dari ketekunan, kesabaran, dan semangat sportivitas yang tulus.
Lebih dari Sekedar Turnamen
“The Almighty Bullseye Open Class” adalah perayaan dari berbagai hal—ketepatan dalam permainan, serta kehangatan dalam kebersamaan. Di balik setiap lemparan anak panah, tersimpan semangat kompetitif yang sehat dan rasa hormat satu sama lain. Sebuah turnamen yang mampu menyatukan ketegangan dan tawa, strategi dan spontanitas, semua dalam satu ruang.
Dan sebagaimana hal-hal yang lahir dari semangat yang murni, turnamen ini akan dikenang bukan hanya oleh mereka yang berdiri di podium, tetapi juga oleh setiap peserta dan penonton yang menyaksikannya—sebagai salah satu momen berharga dalam sejarah darts lokal Indonesia.
“Karena dalam setiap bidikan ke bullseye, ada impian yang melesat lurus ke arah pencapaian”
Selamat bagi para pemenang turnamen “The Almighty Bullseye Open Class!”.
Monday, 14 Apr 2025
Jakarta, Hangouotproject.id - Dunia sepak bola berduka atas kepergian Leo Beenhakker, pelatih legendaris asal Belanda yang tutup usia pada umur 82 tahun. Beenhakker dikenal sebagai sosok pelatih berpengalaman yang pernah menangani beberapa klub besar seperti Real Madrid, Ajax Amsterdam, hingga tim nasional Belanda.
Karir yang Panjang dan Berprestasi
Dilansir dari goal.com, selama lebih dari 50 tahun, Beenhakker menjalani karir kepelatihan yang luar biasa. Ia pernah melatih klub-klub ternama seperti Real Madrid, Ajax Feyenoord, serta timnas Belanda, Polandia, Arab Saudi, dan bahkan Trinidad dan Tobago. Prestasinya tidak main-main — ia sukses meraih tiga gelar La Liga bersama Real Madrid dan dua gelar Eredivisie bersama Ajax.
Di Piala Dunia 2006, Beenhakker membawa Trinidad dan Tobago tampil untuk pertama kalinya dalam sejarah turnamen tersebut. Atas jasanya, ia dianugerahi Medali Chaconia (Kelas Emas), penghargaan tertinggi kedua dari negara tersebut.
Ucapan Belasungkawa Mengalir
Berita kepergiannya pada Kamis, 10 April, langsung mengundang ucapan duka dari berbagai pihak. Ajax menyatakan:
“Ajax mengucapkan belasungkawa yang tulus kepada keluarga dan orang-orang terkasih Leo Beenhakker. Beenhakker adalah ikon pelatih dan sosok yang benar-benar unik di Ajax.”
Real Madrid pun menyampaikan penghormatan mereka:
“Real Madrid C.F., serta presiden dan dewan direksi, sangat berduka atas meninggalnya Leo Beenhakker, pelatih legendaris Real Madrid. Kami menyampaikan belasungkawa dan kasih sayang kepada keluarganya, bekas klubnya, dan orang-orang terkasihnya.”
Sosok yang Akan Selalu Dikenang
Leo Beenhakker dikenal bukan hanya karena prestasinya, tapi juga karena pandangannya tentang sepak bola yang menyentuh banyak orang. Salah satu kutipannya yang terkenal adalah: “Sepakbola harus menghibur. Ini bukan cuma soal menang, tapi juga soal bagaimana bisa menang.”
Kini, dunia kehilangan salah satu tokoh penting dalam sejarah sepak bola. Warisan dan semangatnya akan terus hidup dalam hati para pemain, pelatih, dan penggemar di seluruh dunia.
Friday, 11 Apr 2025