Peluncuran MS Glow For Men: Sebuah Langkah Baru dalam Perawatan Kulit Pria dan Komitmen Mendukung Atlet Berprestasi
Selasa, 25 Maret 2025

Jakarta, Hangoutproject.id - Pada Minggu, 23 Maret 2025, MS Glow for Men resmi meluncurkan produk terbarunya, sebuah facial wash yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan kulit pria Indonesia. Peluncuran produk ini diselenggarakan di Alfamart Alam Sutera, dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk brand ambassador Dimas Ekky Pratama, Tarra Budiman, dan Luqman (Kak Kev), serta sang pemilik, Gilang Widya Pramana. Suasana semakin meriah dengan kehadiran jajaran manajemen Alfamart yang turut meramaikan acara ini. 

 

Menghadirkan Inovasi untuk Kulit Pria

MS Glow for Men telah berkomitmen sejak awal untuk menghadirkan solusi perawatan kulit yang tepat untuk pria, dengan fokus pada produk yang tidak hanya efektif tetapi juga praktis digunakan. Sejak berdirinya pada tahun 2019, MS Glow for Men telah berinovasi, menawarkan berbagai produk unggulan seperti facial wash, serum, moisturizer, hingga sunscreen yang menjadi best seller. Setiap tahunnya, produk baru diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan para pria yang semakin sadar akan pentingnya perawatan kulit. 

 

Gilang Widya Pramana, sebagai pendiri MS Glow For Men, mengungkapkan bahwa meskipun awalnya produk utama mereka adalah facial wash, perkembangan dan keberagaman produk telah menjadi strategi mereka untuk terus eksis. “Sejak 6 tahun lalu, kami selalu berinovasi dengan mendengarkan kebutuhan pasar, terutama pria Indonesia yang semakin membutuhkan produk perawatan yang simple, efisien, dan bermanfaat,” ungkap Gilang.

 

Aktivasi yang Dekat dengan Hati Pria Indonesia

Salah satu keunggulan MS Glow For Men bukan hanya terletak pada produk-produk unggulannya, tetapi juga pada aktivitas-aktivitas yang mereka lakukan untuk terhubung dengan para pria Indonesia. Sejak awal, MS Glow For Men memfokuskan diri pada tiga bidang utama yang sangat erat dengan dunia pria: sepak bola, olahraga lari, dan motorsport. 

 

Dengan menjadi sponsor untuk klub-klub sepak bola besar seperti Bali United, Arema, dan Rans pada tahun 2019, MS Glow For Men telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung atlet-atlet berprestasi. Mereka juga aktif mengembangkan komunitas lari, mendukung para pelari untuk berprestasi di tingkat internasional, termasuk memberangkatkan Tarra Budiman ke London untuk mengikuti World Marathon Majors dan memberangkatkan 10 atlet lainnya untuk berlaga di WMM Chicago. 

 

Tidak hanya itu, MS Glow For Men Racing Team yang melibatkan pembalap Moto2, Dimas Ekky Pratama, juga menjadi bagian penting dari dukungan mereka terhadap dunia motorsport. “Kami ingin memastikan bahwa para atlet, tidak hanya tampil memukau di lapangan, tetapi juga merawat diri mereka dengan produk-produk MS Glow For Men,” tambah Gilang.

 

Pelayanan yang Hangat: Kasir Dadakan dan Games Seru

Peluncuran MS Glow For Men kali ini terasa lebih dekat dengan masyarakat, berkat berbagai kegiatan interaktif yang diadakan. Tidak hanya menghadirkan produk terbaru, acara ini juga menyuguhkan keseruan dengan Gilang, Tarra, dan Luqman (Kak Kev) yang berperan sebagai kasir dadakan untuk melayani pembeli. Kehadiran mereka menambah kehangatan acara dan memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk bertemu langsung dengan para brand ambassador. 

 

Acara semakin meriah dengan beberapa games seru yang melibatkan para selebriti ini. Pengunjung yang hadir tidak hanya dapat membeli produk MS Glow For Men, tetapi juga berkesempatan untuk memenangkan hadiah-hadiah menarik. Salah satu hadiah utama adalah motor listrik, PlayStation 5, dan berbagai hadiah lainnya yang akan diundi secara eksklusif bagi pembeli produk di Alfamart. 

 

Lebih Dekat dengan Konsumen Melalui Alfamart 

Dengan lebih dari 20 ribu outlet Alfamart di seluruh Indonesia, MS Glow For Men kini hadir lebih dekat dengan masyarakat, tidak hanya di kota besar tetapi juga di daerah-daerah. Kolaborasi dengan Alfamart menjadi langkah strategis untuk memberikan akses mudah bagi para pria yang ingin merawat kulit mereka dengan produk yang terjangkau dan berkualitas. 

 

Dalam kesempatan yang sama, Gilang juga menekankan bahwa mereka akan terus memperluas jangkauan produk dan meningkatkan keberagaman aktivasi untuk menciptakan dampak positif yang lebih besar. “Kami tidak hanya berfokus pada penjualan, tetapi kami juga ingin memberikan manfaat yang lebih besar untuk masyarakat Indonesia,” ujarnya. 

 

Promo Menarik: Belanja dan Menangkan Hadiah

Selama periode peluncuran ini, setiap pembelian produk MS Glow For Men di Alfamart akan memberikan kesempatan bagi konsumen untuk memenangkan berbagai hadiah menarik, seperti motor listrik, PS5, dan masih banyak lagi. Tidak hanya itu, program Gaspol Men Goes to Italy juga memberikan kesempatan bagi pembeli untuk memenangkan perjalanan ke Italia untuk menyaksikan balapan MotoGP secara langsung.

 

Dengan berbagai promo menarik dan hadiah yang bisa didapatkan, MS Glow For Men terus berupaya untuk memberikan pengalaman berbelanja yang menyenangkan bagi pelanggan setianya.

 

Menjadi Pilihan Utama Skin Care Pria di Indonesia

Dengan peluncuran produk terbaru dan berbagai inovasi yang terus dihadirkan, MS Glow For Men berambisi menjadi brand skincare nomor satu untuk pria di Indonesia. Tidak hanya menghadirkan produk berkualitas, tetapi juga mendekatkan diri dengan masyarakat melalui berbagai aktivasi dan program yang menarik. 

 

“Ini baru langkah awal,” kata Gilang penuh semangat. “Kami akan terus berinovasi dan mengembangkan produk-produk yang lebih relevan dengan kebutuhan pria Indonesia. Semoga MS Glow For Men menjadi pilihan utama para pria yang ingin merawat kulit dengan cara yang praktis, efektif, dan menyenangkan.

 

Bagi kamu para pria yang ingin tampil lebih percaya diri dengan kulit yang sehat, MS Glow For Men kini hadir di Alfamart, lebih dekat dari sebelumnya. Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan manfaat dari facial wash MS Glow For Men, dan temukan perawatan kulit terbaik untuk kamu.

Pilihan Lainnya
Indonesia vs China 1-0: G...

Jakarta, Hangoutproject.id - 5 Juni 2025 — Stadion Utama Gelora Bung Karno kembali menjadi saksi sejarah. Di hadapan puluhan ribu suporter yang memadati tribun, Timnas Indonesia sukses menumbangkan China dengan skor tipis namun krusial, 1-0, dalam lanjutan fase Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. 

 

Kemenangan ini tak hanya mempertebal harapan Garuda untuk melangkah ke putaran keempat kualifikasi, tetapi juga sekaligus memupus mimpi Tim Naga—julukan tim nasional China—untuk tampil di panggung sepak bola terbesar sejagat. 

 

 

Gol Tunggal Berbalut Emosi 

Dilansir dari sindonews.com, satu-satunya gol dalam laga yang berlangsung sengit ini tercipta lewat titik putih. Di menit ke-43, Ricky Kambuaya dijatuhkan di dalam kotak penalti, memaksa wasit meninjau ulang insiden lewat VAR. Setelah keputusan dibuat, Ole Romeny maju sebagai algojo. Tanpa ragu, penyerang naturalisasi itu mengarahkan bola ke pojok gawang dan membuat SUGBK meledak dalam euforia. Gol ini menjadi gol ketiganya bersama tim Merah Putih—dan mungkin yang paling emosional sejauh ini. 

 

 

Pertarungan Penuh Gairah 

Sejak awal laga, tensi pertandingan langsung tinggi. Indonesia tampil percaya diri dan agresif, menggempur pertahanan China yang dikenal kokoh. Serangan silih berganti terjadi, dengan enam tendangan tercatat dilepaskan skuad Garuda, satu diantaranya mengarah tepat ke gawang. 

 

China bukan tanpa perlawanan. Mereka mengubah strategi di babak kedua dan nyaris menyamakan kedudukan dua menit selepas jeda. Namun, aksi sigap Emil Audero di bawah mistar menggagalkan peluang emas tersebut. 

 

Laga pun terus berlangsung panas hingga menit akhir. Kedua tim saling jual beli serangan, namun pertahanan disiplin dan semangat juang tinggi para pemain Indonesia mampu menjaga keunggulan hingga peluit panjang dibunyikan. 

 

 

Asa Garuda, Gugurnya Naga

Dengan kemenangan ini, Indonesia terus menjaga asa untuk lolos ke babak keempat kualifikasi. Performa solid yang ditunjukkan malam ini semakin menegaskan bahwa tim Merah Putih bukan sekedar penggembira di Grup C.

 

Sebaliknya, hasil ini menjadi pil pahit bagi China. Dengan satu laga tersisa dan hanya mengantongi enam poin, peluang mereka untuk tampil di Piala Dunia 2026 dipastikan sirna. Jalan menuju Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada resmi tertutup. 

 

 

Catatan Penting

 

- Skor Akhir: Indonesia 1-0 China 

- Pencetak Gol: Ole Romeney (43’ - penalti) 

- Pemain Terbaik: Emil Audero (penyelamatan krusial di babak kedua) 

- Kehadiran Penonton: ±70.000 orang di SUGBK 

 

Kemenangan atas China ini akan dikenang sebagai salah satu momen paling penting dalam perjalanan panjang Timnas Indonesia. Dengan satu laga tersisa di fase grup, seluruh mata kini tertuju ke langkah selanjutnya skuad Garuda. Satu hal pasti: semangat Merah Putih tengah menyala, dan dukungan suporter akan terus menjadi bahan bakar menuju mimpi besar bernama Piala Dunia.

Friday, 06 Jun 2025

Timnas Ind...
Sepak Bola
SUPER LEAGUE SEASON 1: Ak...

Jakarta, Hangoutproject.id - DARTSLIVE kembali hadir dengan gebrakan kompetisi bergengsi “SUPER LEAGUE SEASON 1”, sebuah liga darts berskala besar yang mempertemukan 23 tim dari berbagai penjuru Jakarta dan sekitarnya. Dengan format liga kandang-tandang (home and away), atmosfer kompetitif pun terasa semakin kental. 

 

 

Format Liga: Taktil, Strategi, dan Sinergi 

Dalam setiap pertandingan liga ini, masing-masing tim akan saling adu strategi melalui 7 pertandingan — terdiri dari 3 single dan 4 double. Format ini menuntut kekompakan tim, penempatan pemain yang cermat, serta mental juara dalam setiap pertandingan.

 

 

Week 2: Duel Seru di Afterhour PIK 

Pekan kedua SUPER LEAGUE SEASON 1 berlangsung pada hari Selasa malam pukul 19.30 WIB, serempak di 5 lokasi (shop) salah satunya Afterhour Billiard, PIK. Salah satu laga yang mencuri perhatian adalah pertemuan antara Tim Mr. P melawan Sparta Kratos

 

Line-up Tim Mr. P

- Benny Tandean

- Lourdy Yoso

- Angelika Friskylia

 

 

Line-up Sparta Kratos

- Sunny Kings Handoko

- Jojo Julianne

- Edo Tanuwijaya

- Benedictus Alexander Leo

 

 

Sejak pertandingan dimulai, Tim Mr. P tampil dengan percaya diri tinggi. Dengan kombinasi ketenangan Benny, keakuratan Lourdy, dan daya juang Angel, mereka mampu mengendalikan tempo permainan sejak awal hingga akhir. Meski Sparta Kratos sempat mencuri satu kemenangan di salah satu partai double, Tim Mr. P tetap terlalu tangguh. Hasil akhir: 6 - 1 untuk kemenangan telak Tim Mr. P.

 

 

Liga Bergengsi yang Menyatukan Komunitas Darts 

SUPER LEAGUE SEASON 1 bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga tentang membangun komunitas. Liga ini mempertemukan 23 tim yang masing-masing diperkuat oleh 3 hingga 4 pemain, bertarung dalam sistem home and away yang berlangsung selama kurang lebih 3 bulan. Dengan dukungan penuh dari sponsor utama Mr. P, turnamen ini menjadi ajang pembuktian sekaligus persaudaraan antar pemain darts tanah air. 

 

Pertandingan dilangsungkan secara serentak di 5 lokasi utama (shop)

- Darts Hub, Sedayu City

- Firewok Eating House, Sunter

- Afterhour Billiard, PIK

- Buddy Pool, Kebon Jeruk

- Cartel Billiard, Gading Serpong

 

Dengan lokasi yang tersebar strategis, liga ini mampu menjangkau lebih banyak pecinta darts dan menciptakan atmosfer persaingan yang merata dan menyeluruh.

 

 

Puncak Liga: Grand Final 9 Agustus 2025 

Segala perjuangan, strategi, dan drama di sepanjang liga ini akan bermuara pada satu titik: Grand Final SUPER LEAGUE SEASON 1, yang akan digelar pada 9 Agustus 2025. Pertandingan penentu ini diyakini akan menyuguhkan duel sarat emosi, karena hanya satu tim yang berhak mengangkat trofi juara perdana liga ini. 

 

SUPER LEAGUE SEASON 1 telah membuka lembaran baru dalam kompetisi darts di Indonesia pekan demi pekan, cerita demi cerita, dan rivalitas antar tim menjadi warna dalam perjalanan menuju kejayaan. Pekan kedua menjadi bukti bahwa determinasi dan kekompakan bisa menjadi kunci kemenangan mutlak, seperti yang ditunjukkan oleh Tim Mr. P

 

Darts bukan sekedar permainan lempar anak panah. Di balik garis oche, ada cerita, ambisi, dan semangat sportivitas. Dan di SUPER LEAGUE SEASON 1, semuanya berpadu dalam harmoni yang memikat. 

 

GAME ON! SPIRIT ON!

Wednesday, 04 Jun 2025

Dartslive...
Hangoutpro...
Siapa Juara Darts yang Pa...

Jakarta, Hangoutproject.id - Dalam dunia darts yang penuh gemerlap, tidak semua juara mendapat sorotan yang layak. Nama-nama besar seperti Phil Taylor, Michael Van Gerwen, hingga sensasi muda Luke Littler tentu akrab di telinga penggemar. Namun bagaimana dengan mereka yang berjaya, namun seakan dilupakan sejarah? 

 

Dilansir dari dartsnews.com mantan pemain profesional dan pemenang Final Kejuaraan Pemain, Paul Nicholson, mencoba menjawab pertanyaan itu. Dalam kolom terbarunya untuk Sporting Life, pria berjuluk “The Asset” mengungkap tiga nama juara dunia yang menurutnya paling diremehkan sepanjang masa

 

Rob Cross: Juara Dunia yang Tak Pernah Benar-Benar Dirayakan

Rob Cross menembus dunia darts profesional dengan ledakan dahsyat. Hanya dua tahun setelah tampil di Challenge Tour, Cross mengalahkan Phil Taylor di final Kejuaraan Dunia 2018 dan menyabet gelar tertinggi. 

 

Namun, menurut Nicholson, kemenangan itu tidak disambut gegap gempita seperti yang didapatkan Littler atau Fallon Sherrock di masa kini. “Orang-orang masih belum mengerti betapa hebatnya Rob Cross,” tegasnya. “Sejak 2018, dia sudah main di 12 final utama dan memenangkan empat gelar, termasuk World Matchplay dan dua European Championship. Tapi gaungnya di luar arena? Hampir tidak ada.” 

 

Cross bukan tipikal bintang glamor. Ia bukan spesialis 180 yang memukau, tapi keandalan finishing dan kecintaannya pada treble 18 membuatnya menjadi salah satu eksekutor paling klinis dalam olahraga ini. Ia hanya belum mencapai satu final besar—World Grand Prix. selain itu, resume-nya nyaris lengkap. Tapi, entah kenapa, sorotan publik belum berpihak padanya

 

John Part – Sang Visioner dari Kanada 

Menyebut nama John Part mungkin akan membuat para penggemar darts senior mengangguk setuju. Tapi apakah namanya benar-benar disebut sejajar dengan Phil Taylor, Eric Bristow, atau John Lowe? Tidak juga, dan itu yang membuat Nicholson geleng-geleng kepala. 

 

“Seorang Kanada menang di Kejuaraan Dunia pada 1994? Itu seperti kisah dongen,” kenangnya. Tapi Part bukan one-hit wonder. Ia juara dunia tiga kali – di tiga arena berbeda: Lakeside, Circus Tavern, dan Alexandra Palace. Dan jangan lupa, ia pernah mengalahkan Phil Taylor dalam salah satu final paling legendaris sepanjang masa. 

 

Nicholson menegaskan, meski Part tidak dikenal dengan average tertinggi, “gelar tidak diberikan kepada pemain dengan angka 110 tapi gagal menang. Gelar diberikan kepada mereka yang tahu kapan harus membunuh permainan.” Dari kemenangan di Las Vegas hingga performa tangguh di UK Open 2018, John Part membuktikan ketangguhannya di berbagai era. Jarak antara gelar dunia pertamanya (1994) dan ketiganya (2008)? 14 tahun – sesuatu yang belum tentu bisa diulang, bahkan oleh bintang seperti Luke Littler di masa depan. 

 

Scott Waites – Tukang Kayu yang Menolak Jadi Selebriti 

Nama terakhir mungkin tidak sering muncul di arus utama, tapi Scott Waites adalah legenda di kalangan penggemar setia. Dua gelar dunia BDO, satu World Masters, Zuiderduin Masters, hingga kemenangan di Grand Slam 2010 – repertoarnya lengkap

 

Yang paling diingat Nicholson adalah momen saat Waites membalikkan ketertinggalan 0-8 menjadi menang 16-12 atas James Wade. Dengan rata-rata di atas 100, ia menunjukkan bahwa darts terbaiknya muncul saat menghadapi lawan terbaik

 

Namun, gaya hidup Waites jauh dari panggung gemerlap. “Scott menyukai hidupnya sebagai tukang kayu,” ujar Nicholson. “Ia suka bekerja, suka melempar darts tanpa sirkus dan kamera.” Ketika akhirnya ia pindah ke PDC pada 2020, masa emasnya sudah lewat. Tapi warisannya tetap utuh: juara dunia dua kali dan pemenang berbagai gelar besar, meski tidak pernah jadi headline. 

 

Diremehkan, Tapi Tak Terlupakan 

Ketiga nama ini — Rob Cross, John Part, dan Scott Waites – mungkin tidak selalu terpajang di dinding museum darts atau dibanjiri liputan media. Tapi prestasi mereka berbicara. Mereka adalah juara sejati yang membuktikan bahwa tak semua pemenang butuh sorotan terang untuk bersinar. 

 

Setuju dengan pilihan Paul Nicholson? Atau Anda punya jagoan lain yang juga layak disebut sebagai juara paling diremehkan? Sampaikan pendapat Anda – karena dalam dunia darts, kadang yang paling tenang adalah yang paling mematikan.

Tuesday, 03 Jun 2025

Dart
PDC