Jakarta, Hangoutproject.id - Buat kamu yang gemar bermain tenis, sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Padel. Olahraga yang menggabungkan elemen tenis dan squash ini mulai banyak peminatnya di Indonesia.
Padel adalah olahraga raket yang dimainkan oleh dua pasangan bermain di sebuah lapangan yang cukup tertutup dengan menggunakan raket dan bola.
SEJARAH PADEL
Dilansir dari juaraga.id, olahraga padel pertama kali dimainkan di Acapulco, Meksiko pada tahun 1969. Berawal dari seseorang yang bernama Enrique Corcuera, yang ingin bermain tenis dengan memanfaatkan lapangan squash yang berada di sekitar rumahnya.
Lalu ia mengajak temannya yang berasal dari Spanyol, Alfonso of Hohenlohe-Langenburg untuk bermain, setelah mencobanya Alfonso seketika langsung jatuh cinta dengan olahraga tersebut dan memutuskan untuk memperkenalkan olahraga ini di negaranya dengan membuat dua lapangan padel pertama di sebuah klub tenis di Marbella, Spanyol pada tahun 1974.
Namun Alfonso melakukan sedikit perubahan dari konsep asli yang dicetuskan oleh Enrique, yang membuatnya menjadi lebih kompetitif. Berjalannya waktu, tepatnya pada 12 Juli 1991, olahraga padel mulai dikembangkan sebagai cabang olahraga resmi dengan mendirikan Federation International de Padel (FIP) di kota Madrid, Spanyol.
ATURAN MAIN OLAHRAGA PADEL
Menurut tirto.id, aturan bermain olahraga padel ini sangatlah mudah, sehingga siapapun dapat cepat memahami dan menikmati permainan ini. Berikut aturan main olahraga padel:
Jumlah Pemain
Berbeda dengan tenis, padel wajib dimainkan dalam format ganda yakni dua lawan dua atau terdiri dari dua pemain dalam satu tim.
Tidak ada kategori tunggal atau single dalam pertandingan resmi padel
Lapangan dan Peralatan
Lapangan padel berbentuk persegi panjang dengan ukuran 20 x 10 meter, dikelilingi dinding kaca dan pagar kawat.
Pemain menggunakan raket padel yang berukuran lebih kecil dibandingkan raket tenis, berlubang dan tidak memiliki senar.
Menggunakan bola yang juga mirip dengan bola tenis.
Aturan Permainan
Pemain harus berdiri di belakang garis servis saat melakukan servis.
Bola harus dipantulkan sekali sebelum dipukul ke area servis lawan.
Servis harus dilakukan dengan teknik servis underarm dan dilakukan menyilang atau diagonal.
Setiap pukulan harus melewati net dan memantul di lapangan sebelum mengenai dinding. Jadi bola tidak boleh langsung menyentuh dinding lawan tanpa terlebih dahulu menyentuh lapangan.
Jika mengenai dinding tanpa memantul, pukulan dianggap keluar dan lawan mendapatkan poin.
Pemain hanya diperbolehkan memantulkan bola satu kali sebelum memukulnya. Jika bola memantul dua kali, lawan akan mendapatkan poin.
Pemain dapat membiarkan bola memantul di dinding sebelum memukulnya kembali.
Pemain dapat memukul bola ke dinding untuk mencoba mendaratkannya ke sisi lapangan lawan.
Sistem Skor
Sistem skor dalam padel mengikuti aturan olahraga tenis, yakni 15-30-40.
Jika skor mencapai 40-40, maka disebut deuce dan tim harus memenangkan dua poin berturut-turut untuk memenangkan permainan.
MANFAAT PADEL
Olahraga ini memiliki manfaat kesehatan baik untuk tubuh maupun mental, berikut beberapa manfaatnya:
Meningkatkan kebugaran kardiovaskular
Melatih seluruh tubuh (Full body workout)
Peningkatan keseimbangan, kelincahan, dan koordinasi
Penghilang stres dan kesejahteraan mental
Peningkatan fleksibilitas dan kesehatan sendi
KESIMPULAN
Padel adalah olahraga menyenangkan yang menawarkan banyak manfaat kesehatan, sekaligus cara yang sangat baik untuk tetap aktif dan sehat bagi individu dari segala usia. Selamat mencoba, ya.(rhodespadelclub.com)
Senin, 10 Februari 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Santiago, kota yang seringkali diguncang oleh gempa bumi alam, kini merasakan gempa yang berbeda—yang mengguncang dunia olahraga padel. Pada Kamis lalu, Premier Padel P1 menyajikan babak 16 besar yang dramatis dan mengejutkan, mengguncang fondasi yang telah dibangun dengan harapan tinggi. Dengan sejumlah hasil yang tak terduga, turnamen ini bergerak menuju perempat final dengan suasana yang penuh ketegangan dan ambisi, serta harapan untuk lebih banyak kejutan.
Kejutan Besar di Undian Putra
Dilansir dari premierpadel.com, dalam salah satu kejutan terbesar sepanjang turnamen, duo unggulan teratas Arturo Coello dan Agustin Tapia mengalami kekalahan mengejutkan di Babak 16 besar. Mereka takluk dalam dua set langsung (7-6, 6-4) dari pasangan muda Pablo Cardona dan Leo Augsburger, yang tampil luar biasa dan menampilkan permainan yang sangat cepat dan bertenaga. Kekalahan ini, khususnya bagi Tapia, yang belum pernah tersingkir sebelum perempat final di Premier Padel sebelumnya, menjadi sorotan besar. Bagi Coello dan Tapia, ini adalah kekalahan berturut-turut dalam dua turnamen besar, sebuah peringatan bahwa dominasi mereka mulai terancam. Meskipun begitu, dengan sejarah yang panjang, keduanya masih berpeluang bangkit dan kembali menguasai panggung padel dunia.
Cardona dan Augsburger, yang tidak diperhitungkan oleh banyak orang, memanfaatkan setiap kesempatan dengan sangat baik. Mereka berhasil memaksakan ritme permainan mereka, mengganggu dominasi Coello dan Tapia yang tampak kehilangan irama sepanjang pertandingan. Keberhasilan mereka menandai kebangkitan baru dari pesaing muda, dan ini mungkin akan menjadi titik balik penting dalam musim mereka.
Pertandingan Klasik di Lapangan Tengah
Salah satu pertandingan yang paling ditunggu adalah pertemuan antara unggulan ketiga, Juan Lebrón dan Franco Stupaczuk, melawan Gonzalo Alfonso dan Tolito Aguirre. Dalam pertandingan yang penuh intensitas, duo Argentina ini akhirnya menunjukkan ketangguhan mereka setelah kesulitan di awal pertandingan. Meskipun Alfonso dan Aguirre mengamankan set pertama, Lebrón dan Stupaczuk berhasil bangkit dengan memenangkan dua set berikutnya. Kemenangan ini mengirim mereka ke perempat final, membawa harapan besar untuk melanjutkan perjalanan mereka di turnamen ini.
Perempat Final yang Tidak Terduga
Babak 16 besar juga membawa beberapa kejutan lainnya, dengan sejumlah pasangan top seperti Martin Di Nenno dan Javi Garrido, serta Paquito Navarro dan Lucas Bergamini, tersingkir lebih awal. Dengan demikian, perempat final yang akan datang menyajikan gambaran yang sangat berbeda: setengah dari pasangan yang tersisa tidak masuk dalam delapan besar. Salah satu pertandingan yang menarik perhatian adalah bentrokan antara mantan pasangan Tino Libaak dan Leo Augsburger, yang kini akan berhadapan satu sama lain di lapangan. Selain itu, pertandingan antara Fede Chingotto dan Alejandro Galán melawan Jon Sanz dan Momo González, yang sedang dalam performa terbaik, akan menjadi sorotan utama.
Drama di Undian Putri
Di undian putri, cerita kejutan sedikit lebih terbatas. Namun, ada satu kekalahan besar yang mengubah alur cerita. Unggulan keempat Marta Ortega dan Sofia Araújo, yang sering kali tampil di babak final turnamen besar, harus menerima kenyataan pahit setelah kalah di babak 16 besar. Mereka dikalahkan oleh pasangan Marina Guinart dan Victoria Iglesias, yang memanfaatkan inkonsistensi lawan mereka untuk mengamankan kemenangan. Kekalahan ini menjadi yang pertama bagi Ortega dan Araújo sejak Roma 2024, yang juga secara kebetulan menjadi turnamen terakhir mereka sebelum berpisah sebagai pasangan.
Meskipun demikian, pasangan unggulan teratas lainnya, seperti Ariana Sánchez dan Paula Josemaría, serta duo yang paling bugar di turnamen ini, Gemma Triay dan Delfina Brea, melaju mulus menuju perempat final. Dengan performa stabil mereka, keduanya tetap menjadi kandidat kuat untuk mencapai final di akhir minggu.
Melangkah Menuju Perempat Final
Dengan hanya delapan pasangan yang tersisa di setiap undian, Premier Padel P1 di Santiago kini memasuki fase yang sangat tak terduga. Ketegangan semakin meningkat, dengan setiap pertandingan menjanjikan drama, ambisi, dan—tentu saja—lebih banyak kejutan. Babak perempat final yang akan datang menjanjikan lebih banyak kisah menarik, di mana pasangan yang lebih muda terus menantang dominasi para veteran, dan harapan besar terus berlanjut menuju gelar juara.
Dengan gempa olahraga yang mengguncang Santiago, turnamen ini telah menunjukkan betapa padel terus berkembang, menghadirkan kejutan dan ketegangan yang sulit diprediksi. Kini, mata dunia tertuju pada pertempuran yang semakin intens di Premier Padel P1.
Senin, 31 Maret 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Hari perempat final di Banco de Chile Santiago Premier Padel P1 by Shell memperlihatkan tingkat intensitas yang semakin tinggi. Kerumunan yang semakin besar dan lebih terlibat menyemarakkan suasana, memberikan latar belakang yang penuh gairah untuk hari yang dipenuhi dengan kompetisi tingkat tinggi dan momen-momen dramatis yang tak terlupakan.
Ketika susunan semifinal terbentuk, dua pasangan pemain yang tidak berada dalam jajaran unggulan teratas berhasil menembus harapan banyak orang: Tino Libaak dan Juan Tello di sektor putra, serta Andrea Ustero dan Alejandra Alonso di sektor putri, menambah elemen kejutan yang menarik di panggung Premier Padel yang selama ini didominasi oleh para favorit.
Libaak dan Tello Menembus Semifinal Putra
Dilansir dari premierpadel.com, di pertandingan yang paling sengit pada hari itu, Tino Libaak dan Juan Tello mencatatkan kemenangan gemilang yang membawa mereka ke semifinal untuk pertama kalinya sebagai pasangan, sebuah tonggak sejarah yang sangat berarti bagi keduanya.
Mereka berhasil mengalahkan Pablo Cardona dan Leo Augsburger, salah satu pasangan muda paling menjanjikan di tur padel, dalam pertandingan yang penuh dengan drama dan ketegangan. Cardona dan Augsburger, yang baru saja menyingkirkan petenis nomor satu dunia sehari sebelumnya, memberikan tekanan luar biasa kepada Libaak dan Tello.
Setelah bertarung sengit melalui dua set yang ketat, masing-masing diputuskan melalui tiebreak, Libaak dan Tello akhirnya berhasil menahan tekanan dan keluar sebagai pemenang di set ketiga dengan skor 7-6(0), 6-7(2), 6-3. Kemenangan ini menandai pencapain pertama mereka dalam hampir sepuluh bulan terakhir dan memberi mereka tempat yang sangat layak di semifinal.
Dengan kemenangan ini, mereka bukan hanya berhasil menembus empat besar, tetapi juga menunjukkan kekuatan mental dan fisik yang luar biasa, membuktikan bahwa mereka pantas berada di antara para raksasa padel dunia.
Pertarungan Sengit di Sektor Putri: Ustero dan Alonso Tampil Gemilang
Di sektor putri, pasangan Andrea Ustero dan Alejandra Alonso melanjutkan kebangkitan mereka yang mengesankan setelah berhasil menembus semifinal meskipun bukan bagian dari tiga besar unggulan.
Mereka mengalahkan Marina Guinart dan Vicky Iglesias dalam pertandingan yang penuh ketegangan. Keberhasilan Ustero dan Alonso untuk melangkah jauh sekali lagi membuktikan bahwa mereka adalah pasangan yang tak bisa dipandang sebelah mata, meskipun berada di luar jajaran unggulan teratas.
Dengan hasil ini, mereka menjadi satu-satunya pasangan yang tidak masuk dalam tiga besar yang berhasil mencapai empat besar. Mereka kini akan menghadapi pasangan unggulan Gemma Triay dan Delfina Brea yang baru saja menuntaskan kemenangan atas Tamara Icardo dan Claudia Jensen dalam pertandingan perempat final yang juga tidak kalah menarik.
Ustero dan Alonso akan bertarung dengan momentum positif mereka melawan Triay dan Brea yang sudah memiliki pengalaman luar biasa di turnamen-turnamen sebelumnya. Pertarungan ini menjanjikan sebuah pertarungan antara momentum dan pengalaman, yang tentu akan menambah keseruan di babak semifinal.
Semifinal Menanti
Dengan kedua sektor putra dan putri yang semakin mendebarkan, semifinal yang akan datang menjanjikan pertandingan yang penuh dengan intensitas dan persaingan ketat. Di sektor putra, pasangan Tino Libaak dan Juan Tello akan menghadapi Juan Lebron dan Franco Stupaczuk dalam sebuah pertandingan yang sangat dinantikan.
Di sisi lainnya, Ale Galán dan Fede Chingotto akan bertemu dengan Mike Yanguas dan Coki Nieto yang akan juga menunjukkan performa luar biasa. Sementara di sektor putri, selain pertemuan Triay dan Brea melawan Ustero dan Alonso, pasangan No. 1 dan No. 3 akan saling berhadapan untuk merebut tempat di final.
Turnamen ini telah memberikan banyak kejutan dan mengukir nama-nama baru yang siap bersaing di panggung utama padel dunia. Semakin dekat menuju final, semakin jelas bahwa dalam olahraga ini, tidak ada yang benar-benar pasti.
Semua pasangan memiliki peluang untuk meraih kemenangan, dan pada akhirnya, mereka semua sedang berusaha untuk menorehkan sejarah mereka sendiri di dunia Premier Padel.
Rabu, 2 April 2025