Menghargai 11 Tahun Perjalanan Generasi 3 JKT48: Feni dan Gracia, Dua Bintang yang Tersisa
Selasa, 18 Maret 2025

Jakarta, Hangoutproject.id - Pada tanggal 15 Maret 2025, JKT48 generasi ketiga merayakan ulang tahun ke-11, dan perayaan kali ini menjadi momen yang sangat spesial bagi dua anggota terakhir dari generasi tersebut yang masih bertahan, Feni dan Gracia. Dengan segala perjalanan panjang yang mereka lalui bersama JKT48, hari itu menjadi titik refleksi yang penuh makna. 

 

Perjalanan Generasi 3 JKT48 dimulai dengan penuh harapan, namun seiring berjalannya waktu, hanya dua sosok ini yang tetap bertahan. Dalam momen live streaming di akun resmi youtube JKT48, keduanya berbagi cerita tentang perjalanan mereka, harapan, dan tentu saja rasa syukur atas semua dukungan yang telah mereka terima selama ini. 

 

Kesepian yang Dihadapi dan Dukungan yang Membuat Bertahan 

Feni dan Gracia berbagi kisah tentang masa-masa sulit dan tantangan yang mereka hadapi selama 11 tahun bersama JKT48. Terutama bagi Feni yang sekarang juga berkarir di Thailand bersama grup sub-unit 48 yakni Quadlips, saat itu sempat merasa khawatir apakah dirinya bisa merayakan anniversary Gen 3 bersama Gracia di Indonesia. Namun, berkat dukungan para penggemar, terutama Fenidelity dan Feni Oshi, serta seluruh tim JKT48, keduanya akhirnya bisa merayakan momen itu dengan penuh kebahagiaan. 

 

Feni bahkan sempat mengungkapkan “Dulu aku nggak pernah kepikiran bisa bertahan selama ini di JKT48. Tapi, kalau nggak ada dukungan dari kalian, aku juga mungkin nggak bisa sampai sejauh ini.” Begitulah kekuatan dukungan dari penggemar dan teman-teman sesama anggota yang menjaga semangat mereka untuk terus bertahan. Bagi keduanya, perjalanan selama 11 tahun ini bukanlah perjalanan yang mudah. Banyak momen penuh tantangan, baik dari sisi pekerjaan maupun perasaan pribadi.

 

Transformasi Generasi dan Peran yang Dijalani

Selama bertahun-tahun, Feni dan Gracia telah melihat banyak perubahan di JKT48, baik dari segi anggota maupun pola pikir para anggota baru. Meskipun ada gap usia antara mereka dengan anggota yang lebih muda, keduanya merasa sangat bangga melihat semangat dan kekompakan yang terus berkembang dalam JKT48. 

 

Gracia, yang kini menjadi kapten, merasakan tanggung jawab yang jauh lebih besar, tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk seluruh anggota. Sebagai kapten, dia harus memimpin dan memberi inspirasi bagi para anggota muda, yang bahkan sejak awal sudah memiliki standar yang lebih tinggi dalam berkompetisi. “Dulu kita itu kayak mulai dari nol, tapi sekarang anak-anak baru sudah memiliki starting point yang jauh lebih tinggi,” kata Gracia, menyadari betapa besar perubahan yang ada. 

 

Momen Khusus Ulang Tahun yang Penuh Makna

Untuk pertama kalinya, perayaan ulang tahun ke-11 ini diselenggarakan secara virtual melalui live streaming, yang memungkinkan lebih banyak penggemar untuk ikut merayakan momen spesial ini bersama mereka.

 

Selama acara, kedua anggota ini mengenang kembali perjalanan yang penuh warna, dari menjadi bagian dari grup yang hampir tidak pernah dibayangkan bisa bertahan hingga lebih dari satu dekade, hingga melihat betapa solidnya hubungan mereka dengan para anggota dan penggemar. 

 

“11 tahun itu sangat berarti bagi kami, terima kasih untuk doa dan dukungan kalian. Kami bertahan karena kalian. Semoga kedepannya kita bisa terus berkembang dan memberikan yang terbaik.” ungkap Feni penuh emosi. 

 

Momen spesial itu juga dilengkapi dengan kejutan sederhana namun mengharukan, yakni sebuah kue ulang tahun yang hadir dengan lilin yang menyala, membawa kembali kenangan manis mereka bersama JKT48.

 

Dengan doa dan harapan, baik Feni maupun Gracia berharap perjalanan mereka tidak hanya berakhir di sini. Sebagai dua dari generasi yang tersisa, mereka berharap dapat terus memberi warna di dunia musik dan JKT48.

 

Harapan untuk Masa Depan

Tentu saja, perjalanan panjang ini tidak berarti tanpa rencana dan tujuan untuk masa depan. Walaupun sudah berada di dunia ini selama lebih dari satu dekade, kedua anggota ini masih memiliki banyak impian yang ingin dicapai.

 

Bagi mereka, perjalanan ini bukan hanya soal seberapa lama mereka bertahan, tapi juga bagaimana mereka bisa terus berkembang dan memberi inspirasi kepada generasi berikutnya. 

 

“Masih ada banyak yang ingin kita capai. Walaupun sudah 11 tahun, kita tetap punya impian dan goals untuk JKT48,” ujar Gracia dengan senyuman, penuh semangat. 

 

Bagi Feni dan Gracia, JKT48 bukan hanya sekedar tempat berkarya, tetapi juga rumah di mana mereka menemukan makna persahabatan, kerja keras, dan dukungan yang tidak pernah pudar.

 

Pada akhirnya, mereka mengingatkan kita semua bahwa dalam setiap perjalanan, semangat dan rasa saling mendukung adalah yang paling penting. 

 

11 Tahun yang Tak Terlupakan 

Perayaan anniversary ke-11 Generasi 3 JKT48 yang hanya dihadiri oleh Feni dan Gracia mengingatkan kita akan pentingnya menghargai setiap langkah yang kita tempuh. Meski waktu tak selalu mudah, dengan dukungan dan semangat, perjalanan mereka menjadi bukti bahwa keberhasilan tidak hanya dilihat dari jumlah anggota, tetapi juga dari ketahanan, kerja keras, dan rasa cinta yang tulus terhadap satu sama lain. 

 

Feni dan Gracia telah membuktikan bahwa meskipun hanya berdua, mereka adalah simbol keteguhan hati dan semangat yang terus menginspirasi. Semoga perjalanan JKT48 akan terus berjalan, dengan lebih banyak pencapaian dan cerita indah yang siap ditulis oleh generasi-generasi mendatang. HAPPY ANNIVERSARY GEN 3!

Pilihan Lainnya
Kemenangan Marc Marquez d...

Jakarta, Hangoutproject.id - Marc Marquez kembali menunjukkan kehebatannya di Sirkuit Lusail, Qatar, dalam balapan yang penuh ketegangan hingga tikungan terakhir. Pembalap Ducati Lenovo Team ini berhasil merebut kemenangan di Tissot Sprint pada Qatar Airways Grand Prix Qatar 2025, mengalahkan rekan senegaranya, Alex Marquez, dan mengambil alih posisi teratas Kejuaraan Dunia MotoGP menjelang Grand Prix Minggu. 

 

Awal yang Menegangkan: Marquez vs Marquez 

Dilansir dari motogp.com, balapan dimulai dengan tiga pembalap teratas yang tampil sangat baik. Marc Marquez yang start dari posisi pole berhasil memimpin di lap pertama, diikuti oleh Alex Marquez dan Fabio Quartararo dari Yamaha. 

 

Pada lap pertama, persaingan langsung terjadi antara Franco Morbidelli dan Fermin Aldeguer yang bertarung sengit di posisi keempat, sementara pembalap pemula Aldeguer sempat kewalahan ketika Maverick Viñales dan Johann Zarco mencoba menyalip nya. 

 

Sementara itu, Francesco Bagnaia, yang memulai balapan dari posisi ke-11, mencoba memperbaiki posisinya. Meskipun melaju dari P11 ke P8 pada lap pertama, Bagnaia masih kesulitan untuk mencapai posisi lebih tinggi dan harus berjuang lebih keras untuk meraih poin. 

 

Dominasi Marquez: Keunggulan yang Melebar 

Di depan, Marc Marquez terus memimpin, dengan gap waktu sekitar 0,3 detik dari Alex Marquez. Morbidelli bertahan di posisi ketiga, sementara Quartararo berada tepat di belakangnya. 

 

Pembalap asal Spanyol ini terus menunjukkan kecepatan luar biasa, memperlebar jarak keunggulannya hingga 0,5 detik di lap-lap berikutnya. Namun, Alex Marquez tak menyerah begitu saja. Dia berhasil mencatatkan lap terbaiknya pada lap berikutnya, menjaga jarak setengah detik dengan Marc. 

 

Sementara itu, pembalap lainnya seperti Aldeguer, Viñales, dan Bagnaia berjuang keras untuk memperbaiki posisi mereka. Bagnaia akhirnya berhasil menyalip beberapa pembalap dan masuk ke posisi ke-9, yang memberi harapan untuk meraih poin di akhir balapan. 

 

Perebutan Podium yang Sengit 

Saat balapan memasuki tiga lap terakhir, Marc Marquez sudah unggul 1,2 detik dan tampaknya akan mempertahankan keunggulannya hingga garis finis. Sementara itu, perebutan podium semakin sengit, dengan Morbidelli terus mempertahankan posisi ketiga meskipun diancam oleh Quartararo dan Aldeguer. Di lap terakhir, Quartararo sedikit kehilangan posisinya setelah melakukan kesalahan di tikungan terakhir, memberi peluang bagi Aldeguer untuk merebut P4. 

 

Namun, meskipun perebutan podium semakin panas, Marc Marquez berhasil mempertahankan posisinya hingga garis finis dan mencatatkan kemenangan luar biasa. Alex Marquez tetap berada di posisi kedua, sementara Franco Morbidelli hampir mempertahankan medali perunggunya setelah bertahan dari ancaman para pesaingnya. 

 

Kecepatan Mengesankan dari Aldeguer dan Quartararo 

Di luar podium utama, Aldeguer menunjukkan performa luar biasa dengan meraih P4, sebuah pencapaian yang sangat mengesankan untuk seorang pembalap pemula. Quartararo, meskipun berjuang keras, harus puas di P5, diikuti oleh Giannantonio dan Ogura. 

 

Bagnaia, meskipun berusaha keras, hanya mampu finis di posisi ke-8, sementara Viñales harus menelan kekecewaan karena strategi ban lunaknya gagal, menurunkannya ke posisi ke-10.

 

Selain itu, ada kabar gembira bagi para penggemar Juara Dunia MotoGP 2023, Jorge Martin, yang kembali berlaga setelah absen karena cedera. Martin berhasil finis di posisi ke-16, yang meskipun bukan hasil yang memuaskan, tetap penting untuk kembali beradaptasi di tengah persaingan ketat. 

 

Marc Marquez Kembali Mendominasi 

Sabtu malam di Qatar jelas milik Marc Marquez. Kemenangan ini tidak hanya mengukuhkan posisi teratasnya di Kejuaraan Dunia MotoGP, tetapi juga menunjukkan keunggulan konsistennya. 

 

Meski persaingan semakin ketat, terutama dari Alex Marquez dan Franco Morbidelli, Marquez membuktikan bahwa dia masih menjadi salah satu pembalap yang sangat sulit dikalahkan. Sekarang, semua mata tertuju pada Grand Prix Minggu untuk melihat apakah ada yang mampu menantang dominasi Marc Marquez yang semakin solid.

Monday, 14 Apr 2025

Otomotif
Sportstain...
The Almighty Bullseye Ope...

Jakarta, Hangoutproject.id - Di tengah riuhnya Ibu Kota yang tak pernah tidur, sebuah turnamen darts bertajuk “The Almighty Bullseye Open Class” telah digelar dengan semangat dan kegembiraan yang luar biasa. Diselenggarakan oleh Dartsdude dan bertempat di Darts Hub Jakarta, kompetisi ini bukan sekedar ajang unjuk keahlian, namun juga panggung kreativitas yang membaur indah dengan sportivitas sejati. 

 

Sistem dan Aturan yang Menantang 

Turnamen ini mengadopsi sistem Round Robin, sebuah format yang menjamin setiap peserta memperoleh kesempatan bermain secara adil melawan berbagai lawan. Dengan pengaturan Handicap On dan Bust, serta mengikuti aturan 0.26 Dartslive System, setiap pertandingan menjadi ujian konsentrasi, taktik, dan ketangguhan mental. 

 

Permainan terdiri dari tiga ronde klasik: 701 - Cricket - Choice, memadukan elemen ketepatan dan strategi yang telah lama menjadi fondasi permainan darts. 

 

Para Pemenang yang Mengukir Sejarah 

Dari sekian banyak peserta yang bertanding dengan penuh semangat dan dedikasi, empat nama berhasil menorehkan prestasi gemilang: 

 

- Juara Pertama (Champion): Klemens Hadvito 

Hadiah: Rp. 3.000.000,- + Merchandise darts eksklusif

 

- Juara Kedua (Runner Up): Richard Kusmadi 

Hadiah: Rp. 2.000.000,- + Merchandise darts

 

- Juara Ketiga (Joint 3rd): Marcello Stephen + Rudy Rustandi 

Hadiah: Rp. 1.500.000,- + Merchandise darts

 

Prestasi ini bukan hanya hasil dari latihan dan teknik semata, melainkan juga cerminan dari ketekunan, kesabaran, dan semangat sportivitas yang tulus. 

 

Lebih dari Sekedar Turnamen 

“The Almighty Bullseye Open Class” adalah perayaan dari berbagai hal—ketepatan dalam permainan, serta kehangatan dalam kebersamaan. Di balik setiap lemparan anak panah, tersimpan semangat kompetitif yang sehat dan rasa hormat satu sama lain. Sebuah turnamen yang mampu menyatukan ketegangan dan tawa, strategi dan spontanitas, semua dalam satu ruang. 

 

Dan sebagaimana hal-hal yang lahir dari semangat yang murni, turnamen ini akan dikenang bukan hanya oleh mereka yang berdiri di podium, tetapi juga oleh setiap peserta dan penonton yang menyaksikannya—sebagai salah satu momen berharga dalam sejarah darts lokal Indonesia. 

 

“Karena dalam setiap bidikan ke bullseye, ada impian yang melesat lurus ke arah pencapaian”

 

Selamat bagi para pemenang turnamen “The Almighty Bullseye Open Class!”.

Monday, 14 Apr 2025

Dartslive...
Turnamen D...
Mantan Pelatih Real Madri...

Jakarta, Hangouotproject.id - Dunia sepak bola berduka atas kepergian Leo Beenhakker, pelatih legendaris asal Belanda yang tutup usia pada umur 82 tahun. Beenhakker dikenal sebagai sosok pelatih berpengalaman yang pernah menangani beberapa klub besar seperti Real Madrid, Ajax Amsterdam, hingga tim nasional Belanda. 

 

Karir yang Panjang dan Berprestasi 

Dilansir dari goal.com, selama lebih dari 50 tahun, Beenhakker menjalani karir kepelatihan yang luar biasa. Ia pernah melatih klub-klub ternama seperti Real Madrid, Ajax Feyenoord, serta timnas Belanda, Polandia, Arab Saudi, dan bahkan Trinidad dan Tobago. Prestasinya tidak main-main — ia sukses meraih tiga gelar La Liga bersama Real Madrid dan dua gelar Eredivisie bersama Ajax. 

 

Di Piala Dunia 2006, Beenhakker membawa Trinidad dan Tobago tampil untuk pertama kalinya dalam sejarah turnamen tersebut. Atas jasanya, ia dianugerahi Medali Chaconia (Kelas Emas), penghargaan tertinggi kedua dari negara tersebut. 

 

Ucapan Belasungkawa Mengalir 

Berita kepergiannya pada Kamis, 10 April, langsung mengundang ucapan duka dari berbagai pihak. Ajax menyatakan: 

“Ajax mengucapkan belasungkawa yang tulus kepada keluarga dan orang-orang terkasih Leo Beenhakker. Beenhakker adalah ikon pelatih dan sosok yang benar-benar unik di Ajax.” 

 

Real Madrid pun menyampaikan penghormatan mereka:

“Real Madrid C.F., serta presiden dan dewan direksi, sangat berduka atas meninggalnya Leo Beenhakker, pelatih legendaris Real Madrid. Kami menyampaikan belasungkawa dan kasih sayang kepada keluarganya, bekas klubnya, dan orang-orang terkasihnya.” 

 

Sosok yang Akan Selalu Dikenang 

Leo Beenhakker dikenal bukan hanya karena prestasinya, tapi juga karena pandangannya tentang sepak bola yang menyentuh banyak orang. Salah satu kutipannya yang terkenal adalah: “Sepakbola harus menghibur. Ini bukan cuma soal menang, tapi juga soal bagaimana bisa menang.” 

 

Kini, dunia kehilangan salah satu tokoh penting dalam sejarah sepak bola. Warisan dan semangatnya akan terus hidup dalam hati para pemain, pelatih, dan penggemar di seluruh dunia.

Friday, 11 Apr 2025

Sepak Bola
Sportstain...