Jakarta, Hangoutproject.id - Di tengah riuhnya dunia media sosial yang dipenuhi cuitan, unggahan, hingga meme, ada satu kata yang sering muncul dan menarik perhatian: “Chinese - Indonesia (Cindo).
Biasanya, istilah ini dipakai untuk menyebut seseorang yang memiliki keturunan tionghoa dan lahir di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, kalimat “Chinese - Indonesia (Cindo)” tak hanya berhenti pada sekedar penyebutan fisik, tetapi telah menjadi sebuah ungkapan populer: “Memangnya boleh se-cindo ini?”
Pacinko: Pasukan Cina Kocak
Dilansir dari comika.media, inilah yang mendorong Erwin Wu dan Barry Williem, dua komika yang dikenal sebagai “Chinese-Indonesia (Cindo)”, untuk menghadirkan podcast yang penuh warna dan tawa: Pacinko — Pasukan Cina Kocak. Sebuah nama yang menggelitik dan sekaligus mengundang penasaran.
Erwin dan Barry, dengan segala kelucuan dan keunikannya, sepakat untuk meramaikan dunia podcast Indonesia yang kian beragam ini.
Podcast Pacinko bukan sekedar bercanda, melainkan sebuah ajang eksplorasi tentang kehidupan orang-orang keturunan tionghoa di Indonesia, dari sudut pandang yang jarang diungkap.
Dalam percakapan ringan dan penuh tawa, mereka menyuguhkan berbagai cerita dan sudut pandang tentang hal-hal yang mungkin kita anggap biasa, tetapi ternyata memiliki kedalaman dan makna lain.
Seperti yang diungkapkan Erwin, “Pacinko ini podcast yang cerita tentang Cina-cina gitu lah. Lebih ke tradisinya, hal-hal yang terjadi, premis-premisnya nih umum tapi dari sudut pandang orang Cina. satu dari orang yang tidak Cina banget, satunya menuju Cina.”
Barry, yang di satu sisi menganggap dirinya tak terlalu “Cina banget”, bahkan sempat bergurau, “Ngga. Lu Cina banget lah.”
Mengapa Pacinko
Kenapa mereka memutuskan untuk membuat podcast ini? Seperti yang dijelaskan oleh Barry, “Kenapa membuat Pacinko? Tentu saja mencari peluang supaya Erwin punya pemasukan lain. Karena Erwin sering mengeluh soal tiap hari tidak ngapa-ngapain. Dan saya hanya membantu.”
Tapi, tak sekedar soal pemasukan, Pacinko hadir untuk sesuatu yang lebih besar: sebuah ruang untuk berbagi pandangan, pengalaman, dan tentunya gelak tawa yang tak ada duanya. Erwin menambahkan, “Ini lebih ke fun-fun aja sih. Karena idenya juga sudah ada dari tahun lalu. Tapi kami selalu ntar-ntaran aja.”
Mereka sudah mempersiapkan lebih dari sepuluh episode, dan meski ada rencana untuk terus berkembang, Erwin dan Barry mengaku tak khawatir jika pembahasan mereka tak akan pernah habis.
Sebab, seperti yang disampaikan Erwin, “Pembahasan apapun nggak akan habis sih. Karena premis apapun bisa ditarik, sudut pandangnya yang beda.”
Ke depan, mereka berencana untuk mengajak lebih banyak teman-teman mereka yang juga keturunan tionghoa untuk berbagi pandangan dalam setiap episode. Dan seperti yang diungkapkan Barry “Mungkin kita ajak teman-teman siapa lagi yang Cina, kita ajak ngobrol.”
Pacinko: Mengedukasi dengan Canda Tawa
Dengan hadirnya Pacinko, Erwin dan Barry ingin memberikan pandangan baru mengenai budaya dan tradisi tionghoa yang mungkin belum banyak didengar orang.
Melalui balutan komedi yang menghibur, podcast ini berusaha menjadi media edukasi yang mengajak pendengar untuk lebih memahami dan menghargai perbedaan dalam keragaman budaya yang ada di Indonesia.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Erwin, harapan mereka adalah podcast ini bisa bertahan lama dan terus berkembang. “Semoga Pacinko bisa berumur panjang. Gua sih kebayangnya podcast ini bisa digelar live di mana gitu. Ya, sekarang sih pengennya bisa konsisten dulu. Kalau sudah ada penikmatnya akan dibikin live, bikin tur, kayaknya seru aja gitu.”
Namun Barry lebih realistis “Gua ngga ada (harapan). Gua belajara dari podcast-podcast sebelumnya aja. Gua ngga punya harapan panjang. Niat gua cuma membantu Erwin. Sayang gua sama Erwin.”
Erwin kemudian menambahkan dengan nada bercanda “Jadi, gua minta tolong buat teman-teman semua. Tolong dengerin podcast ini ya!”
Peluang Baru di Dunia Podcast Indonesia
Pacinko membawa angin segar di dunia podcast Indonesia yang semakin berkembang. Dengan memberikan warna baru, yang memadukan tradisi dan budaya tionghoa dengan komedi yang menggelitik, Pacinko siap menjadi pesaing baru di dunia podcast humor.
Podcast ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga membuka wawasan tentang budaya tionghoa, baik yang sering terdengar maupun yang jarang dibicarakan.
Jadi, bagi kamu penggemar podcast Pacinko terutama yang berada di kota Solo dan ingin menyaksikan mereka secara live, silahkan datang langsung ke acar Super Podcast Show, 26 April 2025! Untuk pembelian tiket kamu bisa langsung klik link berikut: http://blib.li/superpodcastshow dan sampai bertemu di Tekuyla Mama Coffee!
Jakarta, Hangoutproject.id - Marc Marquez kembali menunjukkan kehebatannya di Sirkuit Lusail, Qatar, dalam balapan yang penuh ketegangan hingga tikungan terakhir. Pembalap Ducati Lenovo Team ini berhasil merebut kemenangan di Tissot Sprint pada Qatar Airways Grand Prix Qatar 2025, mengalahkan rekan senegaranya, Alex Marquez, dan mengambil alih posisi teratas Kejuaraan Dunia MotoGP menjelang Grand Prix Minggu.
Awal yang Menegangkan: Marquez vs Marquez
Dilansir dari motogp.com, balapan dimulai dengan tiga pembalap teratas yang tampil sangat baik. Marc Marquez yang start dari posisi pole berhasil memimpin di lap pertama, diikuti oleh Alex Marquez dan Fabio Quartararo dari Yamaha.
Pada lap pertama, persaingan langsung terjadi antara Franco Morbidelli dan Fermin Aldeguer yang bertarung sengit di posisi keempat, sementara pembalap pemula Aldeguer sempat kewalahan ketika Maverick Viñales dan Johann Zarco mencoba menyalip nya.
Sementara itu, Francesco Bagnaia, yang memulai balapan dari posisi ke-11, mencoba memperbaiki posisinya. Meskipun melaju dari P11 ke P8 pada lap pertama, Bagnaia masih kesulitan untuk mencapai posisi lebih tinggi dan harus berjuang lebih keras untuk meraih poin.
Dominasi Marquez: Keunggulan yang Melebar
Di depan, Marc Marquez terus memimpin, dengan gap waktu sekitar 0,3 detik dari Alex Marquez. Morbidelli bertahan di posisi ketiga, sementara Quartararo berada tepat di belakangnya.
Pembalap asal Spanyol ini terus menunjukkan kecepatan luar biasa, memperlebar jarak keunggulannya hingga 0,5 detik di lap-lap berikutnya. Namun, Alex Marquez tak menyerah begitu saja. Dia berhasil mencatatkan lap terbaiknya pada lap berikutnya, menjaga jarak setengah detik dengan Marc.
Sementara itu, pembalap lainnya seperti Aldeguer, Viñales, dan Bagnaia berjuang keras untuk memperbaiki posisi mereka. Bagnaia akhirnya berhasil menyalip beberapa pembalap dan masuk ke posisi ke-9, yang memberi harapan untuk meraih poin di akhir balapan.
Perebutan Podium yang Sengit
Saat balapan memasuki tiga lap terakhir, Marc Marquez sudah unggul 1,2 detik dan tampaknya akan mempertahankan keunggulannya hingga garis finis. Sementara itu, perebutan podium semakin sengit, dengan Morbidelli terus mempertahankan posisi ketiga meskipun diancam oleh Quartararo dan Aldeguer. Di lap terakhir, Quartararo sedikit kehilangan posisinya setelah melakukan kesalahan di tikungan terakhir, memberi peluang bagi Aldeguer untuk merebut P4.
Namun, meskipun perebutan podium semakin panas, Marc Marquez berhasil mempertahankan posisinya hingga garis finis dan mencatatkan kemenangan luar biasa. Alex Marquez tetap berada di posisi kedua, sementara Franco Morbidelli hampir mempertahankan medali perunggunya setelah bertahan dari ancaman para pesaingnya.
Kecepatan Mengesankan dari Aldeguer dan Quartararo
Di luar podium utama, Aldeguer menunjukkan performa luar biasa dengan meraih P4, sebuah pencapaian yang sangat mengesankan untuk seorang pembalap pemula. Quartararo, meskipun berjuang keras, harus puas di P5, diikuti oleh Giannantonio dan Ogura.
Bagnaia, meskipun berusaha keras, hanya mampu finis di posisi ke-8, sementara Viñales harus menelan kekecewaan karena strategi ban lunaknya gagal, menurunkannya ke posisi ke-10.
Selain itu, ada kabar gembira bagi para penggemar Juara Dunia MotoGP 2023, Jorge Martin, yang kembali berlaga setelah absen karena cedera. Martin berhasil finis di posisi ke-16, yang meskipun bukan hasil yang memuaskan, tetap penting untuk kembali beradaptasi di tengah persaingan ketat.
Marc Marquez Kembali Mendominasi
Sabtu malam di Qatar jelas milik Marc Marquez. Kemenangan ini tidak hanya mengukuhkan posisi teratasnya di Kejuaraan Dunia MotoGP, tetapi juga menunjukkan keunggulan konsistennya.
Meski persaingan semakin ketat, terutama dari Alex Marquez dan Franco Morbidelli, Marquez membuktikan bahwa dia masih menjadi salah satu pembalap yang sangat sulit dikalahkan. Sekarang, semua mata tertuju pada Grand Prix Minggu untuk melihat apakah ada yang mampu menantang dominasi Marc Marquez yang semakin solid.
Monday, 14 Apr 2025
Jakarta, Hangoutproject.id - Di tengah riuhnya Ibu Kota yang tak pernah tidur, sebuah turnamen darts bertajuk “The Almighty Bullseye Open Class” telah digelar dengan semangat dan kegembiraan yang luar biasa. Diselenggarakan oleh Dartsdude dan bertempat di Darts Hub Jakarta, kompetisi ini bukan sekedar ajang unjuk keahlian, namun juga panggung kreativitas yang membaur indah dengan sportivitas sejati.
Sistem dan Aturan yang Menantang
Turnamen ini mengadopsi sistem Round Robin, sebuah format yang menjamin setiap peserta memperoleh kesempatan bermain secara adil melawan berbagai lawan. Dengan pengaturan Handicap On dan Bust, serta mengikuti aturan 0.26 Dartslive System, setiap pertandingan menjadi ujian konsentrasi, taktik, dan ketangguhan mental.
Permainan terdiri dari tiga ronde klasik: 701 - Cricket - Choice, memadukan elemen ketepatan dan strategi yang telah lama menjadi fondasi permainan darts.
Para Pemenang yang Mengukir Sejarah
Dari sekian banyak peserta yang bertanding dengan penuh semangat dan dedikasi, empat nama berhasil menorehkan prestasi gemilang:
- Juara Pertama (Champion): Klemens Hadvito
Hadiah: Rp. 3.000.000,- + Merchandise darts eksklusif
- Juara Kedua (Runner Up): Richard Kusmadi
Hadiah: Rp. 2.000.000,- + Merchandise darts
- Juara Ketiga (Joint 3rd): Marcello Stephen + Rudy Rustandi
Hadiah: Rp. 1.500.000,- + Merchandise darts
Prestasi ini bukan hanya hasil dari latihan dan teknik semata, melainkan juga cerminan dari ketekunan, kesabaran, dan semangat sportivitas yang tulus.
Lebih dari Sekedar Turnamen
“The Almighty Bullseye Open Class” adalah perayaan dari berbagai hal—ketepatan dalam permainan, serta kehangatan dalam kebersamaan. Di balik setiap lemparan anak panah, tersimpan semangat kompetitif yang sehat dan rasa hormat satu sama lain. Sebuah turnamen yang mampu menyatukan ketegangan dan tawa, strategi dan spontanitas, semua dalam satu ruang.
Dan sebagaimana hal-hal yang lahir dari semangat yang murni, turnamen ini akan dikenang bukan hanya oleh mereka yang berdiri di podium, tetapi juga oleh setiap peserta dan penonton yang menyaksikannya—sebagai salah satu momen berharga dalam sejarah darts lokal Indonesia.
“Karena dalam setiap bidikan ke bullseye, ada impian yang melesat lurus ke arah pencapaian”
Selamat bagi para pemenang turnamen “The Almighty Bullseye Open Class!”.
Monday, 14 Apr 2025
Jakarta, Hangouotproject.id - Dunia sepak bola berduka atas kepergian Leo Beenhakker, pelatih legendaris asal Belanda yang tutup usia pada umur 82 tahun. Beenhakker dikenal sebagai sosok pelatih berpengalaman yang pernah menangani beberapa klub besar seperti Real Madrid, Ajax Amsterdam, hingga tim nasional Belanda.
Karir yang Panjang dan Berprestasi
Dilansir dari goal.com, selama lebih dari 50 tahun, Beenhakker menjalani karir kepelatihan yang luar biasa. Ia pernah melatih klub-klub ternama seperti Real Madrid, Ajax Feyenoord, serta timnas Belanda, Polandia, Arab Saudi, dan bahkan Trinidad dan Tobago. Prestasinya tidak main-main — ia sukses meraih tiga gelar La Liga bersama Real Madrid dan dua gelar Eredivisie bersama Ajax.
Di Piala Dunia 2006, Beenhakker membawa Trinidad dan Tobago tampil untuk pertama kalinya dalam sejarah turnamen tersebut. Atas jasanya, ia dianugerahi Medali Chaconia (Kelas Emas), penghargaan tertinggi kedua dari negara tersebut.
Ucapan Belasungkawa Mengalir
Berita kepergiannya pada Kamis, 10 April, langsung mengundang ucapan duka dari berbagai pihak. Ajax menyatakan:
“Ajax mengucapkan belasungkawa yang tulus kepada keluarga dan orang-orang terkasih Leo Beenhakker. Beenhakker adalah ikon pelatih dan sosok yang benar-benar unik di Ajax.”
Real Madrid pun menyampaikan penghormatan mereka:
“Real Madrid C.F., serta presiden dan dewan direksi, sangat berduka atas meninggalnya Leo Beenhakker, pelatih legendaris Real Madrid. Kami menyampaikan belasungkawa dan kasih sayang kepada keluarganya, bekas klubnya, dan orang-orang terkasihnya.”
Sosok yang Akan Selalu Dikenang
Leo Beenhakker dikenal bukan hanya karena prestasinya, tapi juga karena pandangannya tentang sepak bola yang menyentuh banyak orang. Salah satu kutipannya yang terkenal adalah: “Sepakbola harus menghibur. Ini bukan cuma soal menang, tapi juga soal bagaimana bisa menang.”
Kini, dunia kehilangan salah satu tokoh penting dalam sejarah sepak bola. Warisan dan semangatnya akan terus hidup dalam hati para pemain, pelatih, dan penggemar di seluruh dunia.
Friday, 11 Apr 2025